Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Capres ARSC: Sandiaga, Prabowo, hingga Airlangga Jadi Menteri Kabinet dengan Elektabilitas Teratas

Kompas.com - 22/05/2021, 19:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin dinilai layak menjadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) beberapa waktu lalu.

Peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan, posisi teratas ditempati oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan perolehan 25,26 persen.

"Dari latar belakang sosok menteri yang cocok menjadi calon presiden adalah yang pertama Sandiaga Uno dengan 25,26 persen," kata Bagus dalam rilis survei yang diselenggarakan secara virtual, Sabtu (22/5/2021).

Setelah Sandiaga, menteri yang layak menjadi capres berikutnya adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 19,17 persen responden.

Kemudian, di posisi ketiga ada nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan 9,79 persen.

Baca juga: Politisi Golkar Tak Heran Anies dan Prabowo Unggul Survei Pilpres 2024

"Berikutnya Menteri Sosial Tri Rismaharini 7,69 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani 7,21 persen," ujarnya.

Selanjutnya, ada nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan 6,86 persen. Posisi tujuh ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan 6,61 persen.

Posisi delapan, ada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan 2,15 persen, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian 1,57 persen.

Melihat hasil survei itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Maman Abdurahman menilai, munculnya nama-nama tersebut tidak terlepas dari situasi pandemi Covid-19.

Publik, kata dia, akan melihat siapa menteri yang benar-benar serius dalam mengatasi pandemi, termasuk dalam hal pemulihan ekonomi.

"Nah, ini yang memang terjadi pada posisi figur ketum kami. Ketum kami secara tidak langsung terekspos kepada masyarakat, karena beliau Menko Perekonomian. Artinya, baik atau buruknya kondisi ekonomi, berhasil atau tidaknya akan langsung berbanding lurus dengan figur ketum kami," jelas Maman yang menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Baca juga: Survei ARSC Capres Perempuan 2024: Susi Pudjiastuti, Risma, dan Khofifah Tiga Teratas

Hingga kini, ia menambahkan, Airlangga masih fokus dalam penanganan dan pengendalian Covid-19. Termasuk, dalam hal ini pemulihan ekonomi Indonesia.

Hal itu tak terlepas dari posisi Airlangga yang juga sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Untuk itu, dia menegaskan bahwa partainya belum bergerak secara optimal untuk memikirkan pencalonan presiden untuk Pemilu 2024.

"Ketum kami belum mau banyak bicara pencapresan. Artinya prioritas beliau bagaimana menyelamatkan ekonomi secara nasional," tutur Maman.

Adapun survei itu dilakukan pada akhir April dan awal Mei 2021 dengan 1.200 reponden dari perwakilan 34 provinsi di Indonesia.

Metode survei yang dilakukan adalah multistage random sampling, dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com