Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Presiden Jelaskan Persiapan Vaksinasi Covid-19 Bagi Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 21/05/2021, 15:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia menjelaskan persiapan yang perlu dilakukan sebelum vaksinasi Covid-19 kepada penyandang disabilitas.

Menurut Angkie, persiapan ini perlu dipahami oleh pendamping penyandang disabilitas.

"Penyandang disabilitas berdasarkan UU Nomor 8/2016 tentang Disabilitas, itu ada beragam ya. Ada disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas mental, disabilitas sensorik, bahkan ada penyandang disabilitas ganda," ujar Angkie dalam sesi talkshow daring melalui Live Instagram pada Jumat (21/5/2021).

Sehingga, lanjut dia, masing-masing dari mereka memiliki kebutuhan yang berbeda.

Angkie menuturkan, apabila secara fisik penyandang disabilitas tidak dalam kondisi sakit dan tidak memiliki riwayat penyakit penyerta (komorbid), maka mereka bisa segera disuntik vaksin Covid-19.

"Kecuali bagi penyandang disabilitas intelektual atau disabilitas mental yang memerlukan minum obat. Jika demikian sebaiknya dikonsultasikan dulu kepada tenaga kesehatan apakah diperbolehkan mengikuti vaksinasi," jelasnya.

Baca juga: Stafsus Jokowi: Sentra Vaksinasi Tak Boleh Tolak Penyandang Disabilitas

Langkah itu, menurut Angkie, perlu dilakukan untuk mencegah dampak dari efek samping dari vaksinasi itu sendiri.

Meski demikian, berdasarkan pemantauan yang dia lakukan terhadap 3.000 penyandang disabilitas yang telah divaksin, belum ada efek samping atau keluhan serius yang mereka rasakan.

"Yang mereka rasakan sama dengan rekan-rekan non disabilitas. Misalnya mengantuk, atau nafsu makan naik. Hingga saat ini masih aman, semua baik-baik saja," tambahnya.

Sebelumnya, Angkie mengatakan, sentra vaksinasi maupun instansi terkait dalam program vaksinasi Covid-19 tidak boleh menolak vaksinasi untuk penyandang disabilitas.

Kebijakan ini menurutnya telah dijamin oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka percepatan vaksinasi kepada lansia dan penyandang disabilitas.

"Sebenarnya untuk keseluruhan di instansi-instansi dan sentra-sentra vaksinasi tidak boleh menolak penyandang disabilitas untuk divaksinasi," ujar Angkie pada Jumat.

Baca juga: Nadiem Optimistis Vaksinasi Seniman Akan Bangkitkan Sektor Seni Budaya

Dia menuturkan, pemerintah pusat telah mensosialisasikan kebijakan ini.

Saat ini, pemerintah melanjutkan sosialisasi kebijakan yang sama kepada seluruh kepala daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Angkie menjelaskan, vaksinasi Covid-19 untuk penyandang disabilitas pada dasarnya telah diinklusifkan dengan program vaksinasi pemerintah maupun vaksinasi gotong-royong.

Sehingga tidak ada lagi pembedaan untuk penyandang disabilitas.

"Semua bisa diinklusifkan jadi bisa ke sentra-sentra vaksinasi," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com