Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacakan Replik, JPU Singgung Perdebatan dengan Rizieq Selama Jalannya Sidang

Kompas.com - 20/05/2021, 21:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani perkara kerumunan di Megamendung dengan terdakwa Rizieq Shihab menyinggung soal perdebatan antara JPU dan pihak Rizieq selama persidangan dalam replik yang dibacakan jaksa pada Kamis (20/5/2021).

JPU mengatakan, perdebatan tersebut sebetulnya merupakan hal yang lumrah terjadi selama persidangan akibat perbedaan persepsi antara JPU dan pihak terdakwa.

"Bahwa bukan suatu yang luar biasa jika dalam persidangan dalam hal-hal tertentu sering terjadi benturan persepsi serta adu argumentasi antara jaksa penuntut umum dengan rekan dan saudara kami para penasihat hukum juga dengan terdakwa," kata JPU saat mebacakan replik di PN Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Tanggapi Pledoi Rizieq dan Tim Kuasa Hukum di Kasus Megamendung, Jaksa Ajukan Replik

Namun, JPU menekankan, perbedaan pendapat itu semestinya disampaikan dengan mengikuti koridor etika dan kewajaran.

"Sebagai manifestasi tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam menggali dan menemukan mutiara kebenaran dan keadilan," kata JPU.

Dalam kesempatan itu, JPU juga mengutip hadis yang secara umum menekankan pentingnya sikap dalam berucap.

Melalui replik atau tanggapan jaksa terhadap pembelaan terdakwa, JPU meminta majelis hakim menolak pleidoi yang disampaikan oleh Rizieq serta kuasa hukumnya.

Menurut JPU, tuntutan hukum yang diajukan kepada terdakwa sudah tepat.

Baca juga: Rizieq Shihab Akan Divonis Pekan Depan dalam Kasus Megamendung

JPU pun meminta majelis hakim untuk mengabulkan tuntutan pidana penuntut umum berdasarkan surat tuntutan yang telah dibacakan oleh JPU pada sidang Senin (17/5/2021) lalu.

Dalam kasus ini, Rizieq dituntut hukuman 10 bulan penjara dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan kurungan penjara.

Selain itu, Rizieq juga dituntut hukuman 2 tahun penjara serta pidana tambahan berupa pencabutan hak menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi masyarakat selama 3 tahun dalam kasus kerumunan di Petamburan.

Persidangan kasus yang menjerat Rizieq sempat beberapa kali berlangsung panas karena diwarnai adu mulut antara Rizieq dengan JPU, salah satunya terjadi pada 22 April 2021 ketika Rizieq naik pitam setelah salah satu jaksa memotong sesi tanya jawab antara Rizieq dan salah satu saksi.

Saat itu, jaksa menilai Rizieq sudah menggiring saksi. Namun, Rizieq merasa tidak demikian.

Rizieq yang tampak kesal kemudian berdiri dari kursinya dan melontarkan kata-kata dengan nada tinggi keoada jaksa.

"Anda memidanakan Maulid Nabi, itu hanya khawatir! Anda khawatir, Anda ketakutan!" kata Rizieq sambil menunjuk-nunjuk jaksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com