Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Riau Naik, Jokowi: Jangan Tunggu Chaos Baru Bertindak

Kompas.com - 20/05/2021, 13:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Riau.

Ia meminta pemerintah daerah dan perangkat desa di wilayah tersebut bertindak cepat apabila menemukan warga yang positif virus corona.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan arahan ke para kepala daerah se-provinsi Riau, Rabu (19/5/2021).

"Jangan lengah dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak, terlambat," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Kabinet RI, Kamis (20/5/2021).

Jokowi meminta gubernur dan jajarannya, panglima kodam, kapolda, bupati, wali kota, kapolres, hingga para perangkat desa bekerja sama dalam penanganan pandemi.

Jika ada warga yang positif Covid-19 di satu RW, pemda dan perangkat desa setempat harus segera bertindak dengan melakukan karantina mandiri. Apabila kondisinya buruk, dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit.

Menurut Jokowi, manajamen pengendalian pandemi akan lebih mudah jika dikerjakan bersama.

Baca juga: Covid-19 di Riau Jadi Perhatian Jokowi, Berapa Jumlah Kasus Terkini?

"Kita perlu bekerja bersama-sama, jangan lengah dan ada respons yang cepat kalau ada peningkatan," ujarnya.

Jokowi pun menduga kenaikan kasus aktif Covid-19 di Riau terjadi karena kelengahan pemerintah daerah dan masyarakat.

Berdasarkan data, kasus aktif Covid-19 di Riau mencapai angka yang tinggi pada September 2020 yakni 3.638 kasus. Jumlah ini berangsur-angsur turun hingga Februari 2021 berada di angka 1.071 kasus.

Namun, terhitung sejak Maret, angka itu kembali mengalami kenaikan hingga mencapai 1.302 kasus.

Bahkan, periode Maret ke April, kasus aktif Covid-19 melonjak tinggi menjadi 4.865 kasus. Kemudian, per awal Mei hingga 18 Mei 2021 kasus aktif tercatat sudah mencapai 4.170 kasus.

"Hati-hati mengenai ini, hati-hati," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Pembangunan Literasi Digital Kerja Besar, Pemerintah Tak Bisa Sendiri

Adapun sebelumnya Jokowi mengungkap 15 provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif Covid-19. Ia meminta para kepala daerah di provinsi-provinsi tersebut berhati-hati.

"15 provinsi mengalami kenaikan. Ini hati-hati," kata Jokowi saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Ke-15 provinsi yang dimaksud Jokowi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung. Ada pula DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com