JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masuknya varian virus corona dari luar negeri telah menyebar di berbagai daerah.
Hal ini disikapi pemerintah dengan meningkatkan upaya penanganan pandemi hingga mengeluarkan kebijakan pengetatan mobilitas pelaku perjalanan, baik di dalam maupun luar negeri.
"Jika mutasi virus dibiarkan, akan semakin banyak varian virus corona yang muncul dan berpotensi berdampak buruk dalam upaya pengendalian Covid-19," ujar Wiku dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi KPC-PEN, Jumat (7/5/2021).
"Pembiaran terhadap mutasi virus akan berdampak buruk pada meningkatnya laju penularan akibat terjadinya perubahan pada karakteristik virus dan akan juga merubah sifat bilogisnya," lanjut Wiku.
Selain itu, mutasi virus juga dapat menurunkan efektivitas vaksin karena umumnya vaksin dikembangkan dengan jenis-jenis virus yang spesifik.
Baca juga: Rekor Covid-19 di India, 412.000 Kasus Harian dan Hampir 4.000 Kematian dalam 24 Jam
Kemudian juga dapat menurunkan akurasi testing karena lokasi-lokasi mutasi atau hotspot yang berbeda-beda pada setiap varian.
"Sehingga, dapat menurunkan kualitas PCR yang memiliki target mutasi virus yang spesifik," ungkap Wiku.
"Potensi efek negatif ini sedang dipelajari lebih lanjut, dan semua temuan hasilnya akan diberitahukan kepada masyarakat," katanya.
Masih terkait mutasi virus, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah mengklasifikasi jenis mutasi virus berdasarkan karakteristik yang ditimbulkan akibat mutasi.
Pertama yakni varian of concern, yakni varian yang sudah ditetapkan sebagai varian yang mengalami perubahan karakteristik dari karakteristik semula yang berupa angka dan huruf seperti B117, B1357 B11281 atau P1.
Kedua, adalah varian of interest, yaitu virus yang mengalami perubahan genetik, tetapi karakteristiknya masih belum bisa dipastikan.
Baca juga: Soal Batas Waktu WNA dari India Dilarang Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Satgas Covid-19
"Dan yang menjadi catatan ialah perubahan karakteristik di setiap varian berbeda-beda," tambah Wiku.
Pada prinsipnya, virus corona adalah salah satu bentuk virus RNA yang secara alamiah jumlah kejadian mutasinya lebih banyak daripada jenis virus DNA.
Karenanya, sangat wajar jika kemunculan variannya berkembang sangat cepat saat ini.
"Kembali saya ingatkan bahwa virus tidak mengenal batas teritorial dan setiap negara saling terhubung," tegas Wiku.