Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Perketat Kedatangan WN India ke Indonesia

Kompas.com - 23/04/2021, 11:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah memperketat lalu lintas warga negara India yang hendak masuk ke wilayah Indonesia.

Rahmad mengatakan, pemerintah mesti menghalau kedatangan WN India yang datang ke Indonesia untuk menyelamatkan diri dari tingginya kasus Covid-19 di India saat ini.

"Untuk sementara, yang masuk ke Indonesia adalah orang-orang yang benar-benar berkepentingan. Kalau hanya untuk penyelamatan tanpa adanya satu kejelasan, ya kita tidak keluarkan visa untuk masuk ke Indonesia," kata Rahmad saat dihubungi, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Corona di India Memburuk, Infrastruktur Kesehatan Runtuh, Oksigen dan Tempat Tidur Habis

Rahmad melanjutkan, WN India yang diizinkan masuk ke Indonesia pun mesti menjalankan proses karantina kesehatan yang ketat.

Politikus PDI-P itu mengusulkan agar karantina kesehatan itu dilakukan menggunakan biaya sendiri sampai batas waktu yang ditentukan.

Menurut Rahmad, penutupan lalu lintas masuk ke Indonesia bagi seluruh WN Indonesia bukan langkah yang bijak karena tidak sedikit peralatan kesehatan dan obat-obatan yang diimpor dari India.

"Saya kira kita cari yang bijak, boleh keras tapi kita cari solusi bagaimana kalau kita ditutup segala peralatan dan obat-obatan yang kita impor dari India," ujar dia.

Di samping itu, ia juga mendorong agar masing-masing instansi di pemerintahan dapat berkonsolidasi untuk mencegah masuknya warga negara asing yang eksodus ke Indonesia untuk menghindari ganasnya Covid-19 di negara asal.

Diberitakan sebelumnya, Kasubdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Benget Saragih mengatakan, hingga Jumat, jumlah warga negara asing asal India yang masuk ke Indonesia sebanyak 132 orang.

Mereka membawa surat negatif Covid-19, tetapi setelah diperiksa ulang di Indonesia, beberapa dinyatakan positif.

Baca juga: Kemenkes: 132 WN India Masuk Indonesia dengan Pesawat Carter

"Walaupun mereka membawa hasil negatif dari luar negeri, kemarin kita melakukan swab PCR dari satu hotel, ada Hotel Ibis Thamrin 67 orang ditempatkan di sana, sembilan yang positif, dan ini sudah kita lakukan evakuasi dan diisolasi," ujar Benget saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Kedatangan WN India itu menimbulkan kekhawatiran karena kasus Covid-19 di India tengah melonjak mencapai 1 juta kasus Covid-19 dalam waktu satu minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com