Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2021, 07:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, laju deforestisasi atau kegiatan penebangan hutan di Indonesia saat ini mengalami penurunan paling signifikan.

Kondisi ini menurutnya dihitung selama 20 tahun terakhir.

"Melalui kebijakan dan pemberdayaan dan penegakan hukum, laju deforestisasi indonesia saat ini turun (hingga mencapai) terendah dalam 20 tahun terakhir," ujar Jokowi saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (22/4/2021).

Jokowi juga menyebutkan bahwa penghentian konversi hutan alam dan lahan gambut saat ini mencapai 66 juta hektare.

Baca juga: Hari Bumi: Ketahui 10 Dampak Perubahan Iklim di Indonesia

Total luasan ini menurutnya lebih besar jika dibandingkan luas Inggris dan Norwegia saat digabungkan.

Selain itu, kepala negara juga mengungkapkan bahwa penurunan kebakaran hutan di Indonesia kini bisa mencapai 82 persen.

"Penurunan kebakaran hutan hingga sebesar 82 persen, di saat beberapa kawasan di Amerika Serikat, Australia dan Eropa mengalami peningkatan terluas," tegas Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sangat serius dalam pengendalian perubahan iklim dan mengajak dunia untuk melakukan aksi-aksi nyata.

Jokowi mengajak para pemimpin untuk memajukan pembangunan hijau untuk dunia yang lebih baik.

Baca juga: Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota, Ada Ancaman Penebangan Hutan hingga Peningkatan Ekonomi

Menurut Presiden, Indonesia telah memutakhirkan kontribusi yang ditentukan secara nasional (nationally determined contributions/NDC) untuk meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan iklim.

"Indonesia juga menyambut baik penyelenggaraan Konvensi Kerangka Perubahan Iklim ke-26 di Inggris untuk hasil yang implementatif dan seimbang," tutur Jokowi.

"Indonesia juga menyambut baik target sejumlah negara menuju net zero emission tahun 2050. Namun, agar kredibel, komitmen tersebut harus dijalankan berdasarkan pemenuhan komitmen NDC tahun 2030," lanjutnya.

Menurut Jokowi, negara berkembang akan melakukan ambisi serupa jika komitmen negara maju kredibel disertai dukungan yang riil.

"Dukungan dan pemenuhan komitmen negara-negara maju sangat diperlukan," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ajak Guyon Menteri dan Kepala Daerah, Jokowi: Kok Tegang, Wong Mau Diberi Anggaran...

Ajak Guyon Menteri dan Kepala Daerah, Jokowi: Kok Tegang, Wong Mau Diberi Anggaran...

Nasional
Mahfud Prihatin Data Pemilih Pemilu 2024 Diretas

Mahfud Prihatin Data Pemilih Pemilu 2024 Diretas

Nasional
Alasan Anies Pilih 'Contract Farming' Ketimbang Lanjutkan Kebijakan 'Food Estate'

Alasan Anies Pilih "Contract Farming" Ketimbang Lanjutkan Kebijakan "Food Estate"

Nasional
Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

Realisasi Anggaran 2023 Belum 100 Persen, Jokowi: Artinya 3 Minggu Ini Keluar Uang Triliunan Rupiah

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, KPU Didesak Segera Investigasi Internal

Data Pemilih Diduga Bocor, KPU Didesak Segera Investigasi Internal

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Menkominfo: KPU Bilang Datanya Diambil

Data Pemilih Diduga Bocor, Menkominfo: KPU Bilang Datanya Diambil

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Ketua KPU: Sedang Dicek Kebenarannya

Data Pemilih Diduga Bocor, Ketua KPU: Sedang Dicek Kebenarannya

Nasional
Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Anies Kampanye Temui Petani di Pangalengan, Sebut Persediaan Pupuk Jadi Keluhan Utama

Nasional
Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Kemungkinan Krisis dan Resesi Menguat, Jokowi: Kita Harus Waspada

Nasional
Diduga Diretas, KPU: Data DPT Juga Ada di Parpol dan Bawaslu

Diduga Diretas, KPU: Data DPT Juga Ada di Parpol dan Bawaslu

Nasional
Stefanus Roy Rening Tolak Keterangan Lukas Enembe Dibacakan dalam Sidang

Stefanus Roy Rening Tolak Keterangan Lukas Enembe Dibacakan dalam Sidang

Nasional
KPU Harap Capres-Cawapres Bicara Realistis Saat Debat, Tak Muluk-muluk atau Terlalu Tinggi

KPU Harap Capres-Cawapres Bicara Realistis Saat Debat, Tak Muluk-muluk atau Terlalu Tinggi

Nasional
Sudah Berstatus Tersangka, Firli Bahuri Masih Pimpin Ekspose Penetapan Tersangka Kasus DJKA

Sudah Berstatus Tersangka, Firli Bahuri Masih Pimpin Ekspose Penetapan Tersangka Kasus DJKA

Nasional
Sakit, Lukas Enembe Tak Hadir Jadi Saksi di Sidang Stefanus Roy Rening

Sakit, Lukas Enembe Tak Hadir Jadi Saksi di Sidang Stefanus Roy Rening

Nasional
Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Jokowi Soroti Realisasi Anggaran yang Menumpuk di Akhir Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com