Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICJR: Skor Fair Trial Indonesia di Masa Pandemi 55,31, Masih Perlu Perbaikan

Kompas.com - 15/04/2021, 13:13 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - International for Criminal Justice Reform (ICJR) merilis laporan tentang prinsip peradilan yang jujur dan adil atau fair trial di Indonesia pada masa pandemi Covid-19.

Hasilnya secara umum, pemenuhan prinsip fair trial Indonesia di masa pandemi Covid-19 mendapatkan skor 55,31.

Adapun laporan ini dibuat melalui penelitian menggunakan metodologi analytical procedur atau penentuan prioritas yang kompleks mengandalkan penilaian ahli.

Baca juga: ICJR Minta Pemerintah dan DPR Utamakan Pemulihan Korban Bom Bunuh Diri Makassar

Penilaian diberikan pada dua tahap yaitu penyusunan aspek, variabel dan indikator serta pembobotan.

Sementara alur penelitian, ICJR awalnya menggunakan teori hak atas fair trial lalu membuat hipotesis dan mengumpulkan data melalui penilaian secara kuantitatif oleh para ahli.

"Angka dari 55,31 ini sebetulnya bukan berarti bahwa fair trial sudah baik atau sudah optimal masih banyak perbaikan yang perlu menutup supaya agar skornya bisa maksimal ke arah 100," kata Peneliti ICJR Iftitahsari dalam konferensi persnya, Kamis (15/4/2021).

Skor terdiri dari empat aspek utama yakni, dampak pandemi pada pelaksanaan fungsi pengadilan dengan bobot penilaian ahli sebesar 20 persen. Hasilnya aspek tersebut mendapat skor sebesar 51,25.

Kemudian aspek kebijakan pada masa pandemi yang berdampak pada pemidanaan dengan bobot penilaian ahli sebesar 20 persen mendapat skor 51,70.

Baca juga: ICJR Desak Pemerintah Segera Penuhi Hak-hak Korban Bom Makassar

Selanjutnya aspek dampak pandemi pada hak atas pembelaan pada fase penyidikan dengan bobot penilaian ahli sebesar 30 persen mendapat skor 53,64.

Sedangkan aspek terakhir adalah dampak Covid-19 pada orang yang ditahan dengan bobot penilaian ahli sebesar 30 persen mendapat skor 64,66 persen.

"Karena memang isu fair trial ini mayoritas adalah berada di masalah penahanan, kita memberikan proporsinya juga besar 30 persen ini skornya ada 64,66," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com