JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pemulihan ekonomi di daerah sebaiknya tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Jokowi meminta pembukaan sektor ekonomi dilakukan satu per satu, sehingga tidak berpotensi memicu penularan Covid-19.
"Bulan Januari yang lalu misalnya, saya tidak usah menyebutkan negaranya, (kasus Covid-19) turun anjlok. Begitu dibuka, dibuka, dibuka bulan Maret lompatannya naik tinggi sekali. Hati-hati dengan itu," ujar Jokowi dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah, ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/4/2021) malam.
Baca juga: Jokowi Ingin Kepala Daerah Prioritaskan Pencegahan Penyebaran Covid-19
"Jangan sampai karena kasusnya sudah turun kemudian tergesa-gesa untuk membuka sektor-sektor yang ada. Lakukan itu tetapi per sektor. Hati-hati per sektor, " lanjutnya.
Oleh karena itu, Presiden berpesan agar metode "gas dan rem" bisa dilakukan secara cepat.
Jokowi mengingatkan agar cara-cara yang digunakan di daerah harus tepat agar dampak ekonominya bisa dikendalikan dengan baik.
"Karena yang namanya Covid-19 ini barangnya tidak kelihatan. Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid-19," ujar Jokowi.
"Nantinya yang terjadi justru kenaikan kasus Covid-19 semakin meningkat, ekonominya justru menjadi pertumbuhannya tertekan turun," lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Ingin Pemulihan Ekonomi Perhatikan Penyebaran Covid-19
Jokowi menyebut, hingga saat ini pemerintah masih fokus mempercepat pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi.
Sehingga strategi penanganan harus dikerjakan secara detail dan bukan setengah-setengah.
"Tugas bapak ibu dan saudara-saudara semuanya adalah dua-duanya harus terkelola dengan baik," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.