Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bantu Upaya Pemulihan Bencana Topan di Zimbabwe dan Mozambik

Kompas.com - 13/04/2021, 20:06 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memberikan dukungan dana untuk pengadaan obat-obatan dan peralatan medis dalam upaya pemulihan pasca-bencana Topan Idai tahun 2019 lalu di Mozambik dan Zimbabwe.

Pemerintah melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memberikan dana hibah masing-masing senilai Rp 2,16 miliar.

Penandatanganan perjanjian pemberian dukungan tersebut dilakukan di Jakarta pada Selasa (13/4/2021).

“Hibah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk membantu dan berbagi beban, khususnya di masa-masa yang sulit. Tak diragukan lagi, teman sejati ada saat dibutuhkan," kata Menlu dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Ratusan Tewas, Mozambik dan Zimbabwe Luluh Lantak Diterjang Topan Idai

Retno mengatakan, dukungan dana tersebut adalah bentuk komitmen Indonesia untuk membantu dan berbagi dengan negara lain.

Menurut Retno, Indonesia dengan Afrika kerap menghadapi tantangan yang serupa.

Kedua negara pernah mengalami penjajahan, kemudian saat ini menghadapi tantangan perubahan iklim.

Pada bulan Maret 2019, Topan Idai menghantam kawasan utara Mozambik dan Zimbabwe, mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan.

Sedangkan, Indonesia juga menghadapi Topan Seroja di kawasan Nusa Tenggara Timur dan gempa di Jawa Timur.

Retno mengatakan, proses pemulihan pasca-bencana alam membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Terlebih, saat ini pandemic Covid-19 juga masih melanda dunia.

“Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dan berbagi beban. Kerja sama dan solidaritas adalah kunci. Inilah fondasi dari kemitraan kita," kata Menlu.

Baca juga: Presiden Mozambik Sebut Korban Tewas Topan Idai Bisa Capai 1.000 Orang

Selain itu, Retno mengatakan, Indonesia juga berkomitmen mendukung agenda Afrika di tingkat global.

Salah satunya adalah agenda G20 Africa Partnership dan Agenda 2063.

Ia berharap ke depannya dapat terjalin hubungan yang lebih dekat antara Indonesia dan Afrika.

“Indonesia siap membangun hubungan yang lebih dekat lagi dalam jangka panjang. Bukan hanya sebagai mitra tradisional, tetapi juga sebagai mitra pembangunan di amsa depan," kata Retno.

Indonesia juga berkomitmen mendukung agenda Afrika di level global, seperti G20 Africa Partnership dan Agenda 2063.

Baca juga: Dua Penyintas Topan Idai di Zimbabwe Tewas Ditabrak Truk Tentara

Di masa depan, hubungan baik itu juga perlu direfleksikan dalam upaya mengatasi tantangan-tantangan mutakhir, seperti bencana alam dan pandemi Covid-19.

“Indonesia siap membangun hubungan yang lebih dekat lagi dalam jangka panjang. Bukan hanya sebagai mitra tradisional, tetapi juga sebagai mitra pembangunan di amsa depan," kata Menlu.

Penandatanganan perjanjian hibah dilakukan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan RI, Luky Alfirman, sebagai wakil Pemerintah Indonesia.

Adapun Pemerintah Mozambik diwakili oleh Duta Besar Mozambik untuk Indonesia, Y.M. Belmiro José Malate, dan Pemerintah Zimbabwe diwakili oleh Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Y.M. Sophia Nyamudeza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com