Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepuasan Publik terhadap Ma'ruf Amin Rendah, Jubir: Gaya Kepemimpinan Setiap Wapres Berbeda

Kompas.com - 12/04/2021, 17:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan bahwa gaya kepemimpinan setiap wapres berbeda-beda dan tidak bisa disamakan.

Masduki menyampaikan hal itu menanggapi survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wapres Ma'ruf Amin lebih rendah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam hal penanganan pandemi Covid-19.

"Style setiap Wapres berbeda-beda, tidak bisa sama," kata Masduki dalam konferensi pers secara daring, Senin (12/4/2021).

Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf sendiri lebih banyak melakukan langah-langkah koordinasi yang diminta Presiden Jokowi.

Dengan demikian, hasil survei itu menurutnya tidak menjadi masalah bagi Wapres Ma'ruf Amin, terlebih karena posisi Ma'ruf pun memang sebagai wakil.

Baca juga: Hasil Survei Kinerja Maruf Amin Rendah, Jubir Wapres: Ya Biasa, Namanya Ban Serep...

"Jadi tidak ada masalah dengan survei seperti itu. Wapres tetap konsern bekerja, alhamdulillah beliau makin sehat dan langsing. Mudah-mudahan kalau Covid-19 bisa makin reda, kalau tancap gasnya 60-70 nanti bisa 80-90," kata dia.

Menurut Masduki, posisi Ma'ruf yang berada di bawah Jokowi merupakan hal yang wajar dan biasa.

Jika surveinya di atas Presiden, kata dia, maka hal tersebut malah akan membuat bingung seluruh pihak.

"Kalau Wapres di bawah Presiden, ya biasa. Namanya ban serep, di mana-mana kadang dipakai kadang enggak," kata dia.

Oleh karena itu, Masduki pun meminta agar masyarakat tidak terlalu serius menanggapi survei-survei seperti demikian.

Dalam survei tersebut, Wapres Ma'ruf hanya mendapat 36 persen kepuasan masyarakat yang menjadi responden. Sedangkan Jokowi mendapatkan 56 persen.

Masduki menekankan, paling penting saat ini adalah Wapres Ma'ruf selalu menunjukkan secara maksimal bahwa ia serius membantu kinerja Presiden.

Baca juga: Survei IPO: 56 Persen Masyarakat Puas terhadap Jokowi, Maruf Amin 36 Persen

Bahkan belum lama ini, Wapres Ma'ruf juga berangkat ke beberapa daerah untuk berbagi tugas dengan Jokowi.

Terbaru adalah saat Ma'ruf pergi ke Sumatera Barat dan Jokowi pergi ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Artinya selalu berbagi antara Presiden dan Wapres. Sebelumnya Wapres datang ke Kalimantan Tengah meresmikan bandara di Muara Teweh. Di saat yang sama, Presiden juga meresmikan bandara di Ambon," kata dia.

"Wapres selalu maksimal membantu Presiden dan tentu saja kapasitasnya sebagai ban serep. Tidak mungkin jadi satu," lanjut Masduki.

Sebelumnya diberitakan, hasil survei IPO menunjukkan, Presiden Jokowi meraih tingkat kepuasan dari masyarakat yang lebih tinggi, yaitu 56 persen, dibandingkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hanya 36 persen dalam menangani pandemi Covid-19.

"Terlihat kejomplangan antara tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Presiden Jokowi mendapat tingkat kepuasan sebanyak 56 persen dari masyarakat, sedangkan Wapres Ma'ruf Amin hanya 36 persen," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024" Sabtu (10/4/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com