Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LaporCovid-19: Kondisi Pandemi di Indonesia Masih Buruk

Kompas.com - 07/04/2021, 10:47 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator platform LaporCovid-19 Irma Hidayana menilai kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia masih tergolong buruk.

Hal itu, kata dia, terlihat dari masih tingginya positivity rate yang masih mencapai angka belasan persen atau lebih tinggi dari standar WHO yakni 5 persen.

"Kondisinya kayaknya masih buruk, masih kurang bagus. Jadi kalau kita lihat positivity rate juga masih tinggi belasan," kata Irma kepada Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

"Tapi kalau lihat trennya kurang lebih menyentuh angka 20 kalau mau dilihat trennya tiga minggu terakhir kayaknya ya," lanjut dia.

Baca juga: Wapres Sebut Zakat, Infak dan Sedekah Kurangi Tekanan Ekonomi akibat Pandemi

Adapun berdasarkan data pemerintah pada Selasa (6/3/2021) positivity rate secara mingguan tercatat sebesar 12 persen.

Menurut Irma, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia juga diperparah dengan program vaksinasi yang masih minim dan stok vaksin yang terbatas.

Serta penentuan prioritas vaksinasi yang dinilai Irma masih belum sepenuhnya menyentuh kelompok rentan.

"Lansia itu cakupannya masih sangat sedikit ya delapan persen kalau enggak salah. Itu pun yang dosis pertama, dosis kedua masih sangat amat rendah sekali masih belum banyak, kurang dari tiga persen," ujarnya.

Baca juga: Puasa di Tengah Pandemi, Wapres Imbau Masyarakat Tetap Ketat Protokol Kesehatan

Ia melanjutkan, rendahnya vaksinasi pada kelompok rentan ini ini merefleksikan beberapa hal seperti pendataan yang tidak baik.

Kemudian promosi kesehatan masyarakat, promosi pentingnya vaksinasi dan juga promosi soal risk communication yang kurang baik.

"Karena banyak lansia yang enggak mau divaksinasi ya kabarnya kalau menurut pemerintah sendiri," ucap Irma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com