JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi Covid-19 di bulan April akan diprioritaskan untuk masyarakat lanjut usia (lansia) atau di atas 59 tahun.
Langkah ini ditempuh menyikapi keterbatasan jumlah vaksin akibat adanya embargo dari sejumlah negara produsen vaksin.
"Dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini kita arahkan agar disuntikkan terutama untuk para lansia dulu," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Menkes: Mohon Maaf, Laju Vaksinasi Mendatang Tak Secepat Sebelumnya
Jika stok vaksin untuk lansia mencukupi dan masih ada sisa, kata Budi, vaksin akan diperuntukkan bagi kalangan guru.
Vaksinasi guru dilakukan untuk menyiapkan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli. Ia menargetkan, vaksinasi guru rampung pada Juni.
Budi mengatakan juga, dengan adanya keterbatasan stok vaksin, prirotas vaksinasi dilakukan berdasar tingkat risiko terpapar.
Data menunjukkan bahwa risiko kematian pada lansia yang terpapar Covid-19 lebih tinggi.
Baca juga: Anies Sebut Penambahan Kuota Vaksinasi Akan Diprioritaskan untuk 1.000 Wartawan
Oleh karena itu, stok vaksin yang ada saat ini diprioritaskan untuk kalangan tersebut.
"Kalau kita lihat yang masuk ke rumah sakit, yang wafat untuk non-lansia hanya sekitar 10 persen dari total yang masuk, tetapi kalau lansia hampir tiga kalinya," ujar Budi.
"Sehingga Bapak Ibu bisa kelihatan bahwa rekan-rekan kita di atas 60 tahun adalah orang-orang yang paling rentan paling rawan untuk terkena dan wafat," ucap dia.
Baca juga: Lansia dan Guru di Jakarta Bisa Ikuti Vaksinasi Covid-19 Gratis di JIEP Pulomas, Ini Jadwalnya
Akibat adanya embargo, kata Budi, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia ke depan akan berjalan lebih lambat.
Adapun kebijakan embargo ditempuh sejumlah negara lantaran terjadi lonjakan kasus virus corona di sejumlah wilayah.
"Kita harapkan, kita sedang negosiasi dengan produsen-produsen vaksin dan negara-negara produsen vaksin, mudah-mudahan di bulan Mei bisa kembali normal sehingga kita bisa melakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.