Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Masuk Musim Tanam Kedua, Kementan Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi

Kompas.com - 04/04/2021, 15:26 WIB
Aningtias Jatmika,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi untuk mendukung musim tanam kedua pada 2021.

"Memasuki musim tanam kedua, ketersediaan pupuk sangat penting. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Pertanian selalu memantau agar produksi pupuk bersubsidi bisa terlaksana (sesuai target),” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Jumat (2/4/2021).

Senada dengan Yasin Limpo, Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, pupuk bersubsidi diharapkan bisa meningkatkan produktivitas.

"Pupuk bersubsidi diharapkan bisa meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian, melindungi petani dari gejolak harga pupuk, mendorong penerapan pemupukan berimbang, dan memberikan jaminan ketersediaan pupuk,” ujar Sarwo Edhi.

Sebagai informasi, stok pupuk subsidi saat ini akan mencukupi kebutuhan selama enam minggu ke depan.

(Baca juga: Kementan Sebut P2L Dapat Tingkatkan Kecukupan Pangan dan Gizi Masyarakat)

Direktur Utama Pupuk Indonesia Achmad Bakir Pasaman menjelaskan bahwa stok pupuk subsidi yang mencapai 2,1 ton tersebut telah disiapkan di berbagai tingkatan, mulai dari gudang lini satu atau produsen hingga lini empat atau kios resmi.

Untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, kata Achmad, Pupuk Indonesia didukung oleh jaringan distribusi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Jaringan tersebut memiliki sembilan unit pengantongan, enam unit distribution center (DC), 203 kapal laut, lebih dari 6.000 truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, 1.200 jaringan distributor, dan lebih dari 29.000 kios resmi.

(Baca juga: Hadirkan Program Inovatif Selama Pandemi, Kementan Raih Merdeka Award)

Dalam pendistribusiaan ini, Pupuk Indonesia telah menerapkan teknologi 4.0 melalui Distribution Planning and Control System. Sistem ini dapat memonitor posisi pengiriman barang dan memantau stok hingga ke level kios secara langsung atau real time.

“(Dengan pemanfaatan teknologi ini) potensi kelangkaan atau kekurangan stok dapat dicegah sejak dini,” kata Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com