Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Penanganan Terorisme Gagal, Polisi Dinilai Hanya Akan Jadi Korban

Kompas.com - 02/04/2021, 08:56 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian dinilai hanya akan jadi korban jika pemerintah gagal dalam menangani radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto, pada breaking news, Kompas TV, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Polisi Selidiki Asal Senjata Pelaku Penyerangan di Mabes Polri

Soleman menyampaikan, polisi sudah melakukan tindakan penegakan hukum terhadap aktivitas terorisme.

Namun, di sisi lain, kepolisian juga menjadi sasaran empuk tindakan terorisme.

"Kalau pemberantasan terorisme gagal, ya polisi yang jadi sasaran empuk. Dia yang kejar-kejaran, dia juga yang jadi sasaran," ucap Soleman.

Menurut Soleman, kepolisian menjadi sasaran pelaku terorisme karena pihak kepolisian harus hadir sebagai pelayan dan pengayom masyarakat.

Adapun penyerangan yang dilakukan pelaku terorisme berinisial ZA ke Mabes Polri, Jakarta, dinilai Soleman sangat mungkin terjadi.

Menurut dia, sangat mungkin teroris masuk ke kantor polisi karena polisi juga berfungsi  melayani masyarakat.

"Ya karena polisi itu pelayan masyarakat, siapa saja mau masuk (kantor polisi) bebas-bebas saja. Lain kalau (pelaku terorisme) masuk ke Mabes TNI, itu baru hebat. Jadi tidak ada yang spesial (dari serangan ZA ke Mabes Polri," ujar dia.

Baca juga: Perketat Keamanan Pasca-Teror di Mabes Polri, Pelayanan di Polda Metro Tetap Beroperasi

Soleman juga mengatakan bahwa saat ini tugas kepolisian dalam menegakkan hukum terkait tindakan terorisme sudah benar.

Namun, tindakan itu dilakukan setelah ada barang bukti atau kejadian teror.

Sementara itu, menurut Soleman, hal yang harus menjadi fokus pemerintah dalam memberantas terorisme yakni upaya pencegahan dengan upaya persuasif.

"Dalam ilmu intelijen, pendekatan ini disebut penggalangan. Kalau kita melaksanakan penggalangan, kita harus berdiri sama tinggi duduk sama rendah," kata Soleman.

"Sebab proses deradikalisasi tidak akan pernah berhasil jika menggunakan kekuasaan," kata dia.

Oleh karena itu, Soleman menyebut pemerintah harus melakukan evaluasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga terdepan yang bertanggung jawab memberantas radikalisme dan terorisme di masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Minta Pejabat Kementan Beli Mikrofon Rp 25 Juta, SYL: Saya Pinjam Dek

Nasional
Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Zulhas Sebut Para Mendag APEC 2024 Sepakat Dorong Digitalisasi dalam Perdagangan di Era Modern

Nasional
Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat Sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com