Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak di Sejumlah Negara, IDI: Tetap Waspada, RI Bisa Dapat Giliran

Kompas.com - 29/03/2021, 14:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta masyarakat tetap waspada terkait peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Sebab, tak menutup kemungkinan lonjakan kasus juga terjadi di dalam negeri.

"India dari turun naik lagi, kita selalu terlambat dari luar negeri. Mereka sudah turun, kita belum. Sekarang luar negeri naik, kita baru turun," ujar Wakil Ketua PB IDI Slamet Budiarto saat dihubungi, Senin (29/3/2021).

"Nah, dikhawatirkan juga akan naik lagi (kasus Covid-19 di Indonesia), jadi jangan kita lengah tetap waspada karena sewaktu-waktu kan itu hanya giliran aja," tutur dia.

Baca juga: Cegah Lonjakan Covid-19, Menkes: Mobilitas Disabar-sabarin Dulu

Slamet mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 tidak akan terjadi apabila masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Ia meminta masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah untuk tidak melakukan mudik Lebaran.

"Kita tak akan terkena giliran (lonjakan kasus) kalau prokes tetap dilaksanakan. Meski kasus turun tetap waspada karena hampir sebagian di luar negeri naik. Jadi sebaiknya jangan mudik dahulu, kalau mau aman," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Klaim Kasus Covid-19 Indonesia Menurun, Epidemiolog: Perlu Hati-hati

Lebih lanjut, Slamet mengingatkan, angka kematian akibat Covid-19 sudah mencapai angka 40.000 kasus.

Jika tidak dicegah, hingga akhir 2021 angka kematian diprediksi mencapai 70.000-80.000 kasus.

"Sehingga masyarakat harus mengendalikan diri menunggu vaksin ini pilihan pahit pilihan terbaik dari yang terjelek memang membosankan tapi bagaimana lagi," pungkasnya.

Baca juga: Jokowi Klaim Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun, Benarkah Demikian?

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut kasus Covid-19 di sejumlah negara mengalami lonjakan beberapa waktu terakhir. Mengetahui hal ini, Jokowi bersyukur karena kasus di Indonesia justru mengalami penurunan.

"Kita alhamdulillah, di Januari kita pernah berada di angka 13.000 kasus harian, 14.000, bahkan pernah 15.000. Sekarang kita sudah turun dan berada di angka 5.000, 6.000, dan akan terus kita turunkan," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Jokowi Diminta Keluarkan Perpres Larangan Mudik Lebaran 2021

Jokowi mencontohkan, di India, kasus Covid-19 harian mencapai 59.000 kasus. Di Brasil, kasus Covid-19 harian meningkat menjadi 90.500 kasus.

Sementara di Amerika Serikat, kasus harian mencapai 66.000 kasus. Bahkan, kasus Covid-19 di Eropa melonjak tiga hingga empat kali lipat.

Kendati di Indonesia terjadi penurunan kasus, namun Jokowi meminta masyarakat tak lengah dan tetap waspada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com