Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Teroris Kerap Gunakan Narasi Agama, Kepala BNPT Harap Pemuka Agama Beri Pencerahan

Kompas.com - 22/03/2021, 12:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengharapkan pemuka agama dapat memberikan pemahaman kepada seluruh umat agar tidak terprovokasi dengan narasi-narasi yang disampaikan kelompok jaringan teroris.

"Para pemuka agama ini kami berharap dapat memberikan suatu pemahaman yang jernih kepada seluruh umat, sehingga tidak mudah terprovokasi," kata Boy dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (22/3/2021).

"Karena tentu kita sepakat bahwa terorisme adalah bukan agama dan terorisme adalah kejahatan yang harus kita tanggulangi bersama-sama," ujar Boy.

Baca juga: Meski Tren Radikalisme Menurun Selama Pandemi, BNPT Ingatkan Tetap Waspada

Boy menuturkan, peran pemuka agama itu sangat penting untuk mengedukasi masyarakat karena kelompok jaringan terorisme menggunakan narasi agama dalam menyebarkan propaganda.

Pesan-pesan dan ketokohan para pemuka agama itu diharapkan dapat melawan narasi-narasi yang disampaikan oleh kelompok jaringan terorisme.

"Kami merasa penting untuk bersama-sama dengan pemuka agama untuk tentu dapat memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat," ujar Boy.

Untuk itu, kata Boy, BNPT telah menjalin kerja sama dengan organisasi-organisasi masyarakat dalam Gugus Tugas Pemuka Agama yang telah dibentuk sejak akhir 2020 lalu.

Baca juga: Kepala BNPT Sebut Penerapan Perpres Pencegahan Ekstremisme Tak akan Langgar HAM

Gugus tugas itu diharapkan dapat mencegah paham radikal terorisme berkembang di tengah masyarakat.

Adapun Gugus Tugas Pemuka Agama itu terdiri dari sejumlah unsur antara lain Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah.

Lalu, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, Konferensi Waligereja Indonesia, Perwalian Umat Buddha Indonesia, Persatuan Umat Buddha Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia.

"Diharapkan segala program-program yang kami laksanakan bisa kami share kepada seluruh unsur-unsur pemuka agama yang ada di Indonesia," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com