Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pandemi Ajarkan Kita Dobrak Cara Hidup Lama untuk Kebiasaan Baru

Kompas.com - 12/03/2021, 10:01 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengajarkan masyarakat untuk mendobrak cara-cara hidup yang lama.

Saat ini, sejumlah inovasi diterapkan untuk beradaptasi dalam kondisi yang baru.

"Pandemi telah mengajarkan kita mendobrak cara-cara lama. Cara yang dulu dianggap tabu, sekarang menjadi cara hidup yang baru," ujar Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual dalam sidang terbuka senat dalam rangka Dies Natalies ke-45 Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Presiden Jokowi Keluarkan Limbah Batu Bara dari Kategori Berbahaya

Salah satunya, menurut Presiden, adalah penggunaan medium digital atau digitalisasi di banyak aspek kehidupan.

Jokowi menyebutkan, dulu digitalisasi sangat sulit diperkenalkan kepada masyarakat.

Namun, saat ini semua instansi sudah melakukan pola kerja yang terdigitalisasi.

"Bagi para pelaku usaha startup, cara-cara baru ini sudah dilakukan sejak awal. Namun, bagi sebuah instansi berusia 45 tahun, seringkali tidak mudah untuk memperkenalkan cara-cara baru," kata Jokowi.

"Dalam dunia yang cepat berubah saat ini, kecepatan, kreativitas, dan inovasi adalah kunci untuk memenangkan kompetisi. Kita tidak boleh terjebak cara-cara yang biasa saja, harus dengan cara-cara baru," tuturnya.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi dan Menparekraf, Pelaku Industri Film Ajukan 5 Permintaan

Oleh karenanya, Jokowi berpesan agar UNS pun mampu terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Kepala Negara meyakini, di usia 45 tahun, UNS mampu menyiapkan perubahan besar dalam keilmuan untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

"Saya menyampaikan selamat ulang tahun ke-45 untuk UNS. Semoga UNS terus memberikan kontribusi besar, menghasilkan lulusan yang mumpuni, kompeten, unggul untuk kemajuang bangsa," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal untuk Pelayan Publik di Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com