Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.373.836 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Tingginya Jumlah Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 07/03/2021, 07:08 WIB
Irfan Kamil,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah satu tahun melanda Indonesia. Namun, penularan virus corona SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19 masih terjadi dan kasus terus bertambah.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu (6/3/2021), menunjukkan ada 5.767 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.373.836 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Kasus baru Covid-19 itu diketahui dari pemeriksaan terhadap 78.745 spesimen dalam sehari.

Pada periode 4-5 Maret 2021, ada 34.851 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen. Total, pemerintah sudah memeriksa 11.126.096 spesimen dari 7.420.374 orang. Satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Baca juga: KPAI: Negara Harus Hadir untuk Cegah Anak Putus Sekolah Selama Pandemi

Kasus baru Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Dari data yang sama, tercatat juga lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi. Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta 1.616 kasus baru, Jawa Barat 1.094 kasus baru, Jawa Tengah 568 kasus baru, Kalimantan Timur 396 Kasus Baru, dan Jawa Timur 393 kasus baru.

Penyebaran Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini berdampak pada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Selain kasus positif, pemerintah juga melaporkan penambahan 6.823 pasien sembuh.

Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 sampai saat ini berjumlah 1.189.510 orang.

Kemudian, ada penambahan 128 pasien yang meninggal dunia. Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 37.026 orang.

Data Satgas juga menunjukkan kasus aktif Covid-19 kini ada 147.172 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 66.525 orang yang kini berstatus suspek.

Vaksinasi tenaga kesehatan

Selain itu, data pemerintah juga menunjukkan ada 1.468.764 tenaga kesehatan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 hingga Sabtu kemarin.

Sebanyak 1.130.524 tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin dosis kedua. Angka itu didapatkan setelah bertambah 15.987 tenaga kesehatan yang disuntik vaksin dalam 24 jam terakhir

Sementara itu, tenaga kesehatan yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat ada 2.552.265 orang atau bertambah 138.650 orang.

Adapun pemerintah menargetkan akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 40.349.051 orang penduduk Indonesia dalam satu tahun ini. Vaksin Covid-19 disuntikan sebanyak dua dosis dalam rentang 14 hari.

Rencananya, pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 182 juta orang atau sekitar 70 persen populasi penduduk Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Tingginya Angka Putus Sekolah

Akibat adanya pandemi Covid-19 ini, berbagai persoalan timbul di masyarakat, salah satunya yakni tingginya jumlah anak putus sekolah.

Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti berdasarkan hasil pemantauan KPAI di berbagai daerah.

"KPAI justru menemukan data-data lapangan yang menunjukan angka putus sekolah cukup tinggi, terutama menimpa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin," kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

Baca juga: KPAI: Angka Putus Sekolah pada Masa Pandemi Covid-19 Cukup Tinggi

Pemantauan itu dilakukan secara langsung khususnya di Kota Bandung dan Cimahi dengan wawancara online kepada guru dan Kepala Sekolah melalui jaringan guru, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pada Februari 2021.

Retno mengatakan, ada lima penyebab anak putus sekolah saat pandemi Covid-19.

"karena menikah, bekerja, menunggak iuran SPP, kecanduan game online dan meninggal dunia," ucap dia.

KPAI, lanjut Retno, mencatat sejak Januari hingga Februari 2021 ada 33 anak putus sekolah karena menikah di kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Bima.

Kemudian dua anak di Jakarta dan Cimahi putus sekolah karena bekerja, anak menunggak iuran SPP ada 34 kasus terhitung sejak Maret 2020 hingga Februari 2021.

"Dari 34 kasus tersebut, tiga di antaranya berasal dari sekolah yang sama. Hampir 90 persen kasus berasal dari sekolah swasta dan 75 persen kasus berada dari jenjang SMA/SMK," ungkap Retno.

Selanjutnya, kata dia, satu anak di Kota Cimahi putus sekolah karena kecanduan game online, dan satu anak cuti sementara untuk pemulihan kondisi psikologis.

Sementara, hasil pemantauan kasus siswa putus sekolah karena meninggal dunia, terjadi di salah satu SMAN di Kabupaten Bima karena terseret arus ketika bencana banjir Januari lalu.

Serta satu siswa berasal dari salah satu SMK swasta di Jakarta yang meninggal karena kecelakaan motor.

"Jadi secara data KPAI, ada dua siswa yang meninggal pada semester genap tahun ajaran 2020/2021," kata Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com