Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Berlibur Panjang saat Pandemi Tak Bijak, Berdampak pada Kematian Pasien Covid-19

Kompas.com - 02/03/2021, 20:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa keputusan untuk berlibur panjang selama pandemi tidaklah bijak.

Sebab, hal ini akan berdampak langsung pada peningkatan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus corona.

"Data menunjukan bahwa keputusan kolektif untuk tetap berlibur panjang saat pandemi adalah keputusan yang tidak bijak. Karena secara langsung berdampak pada jumlah orang yang meninggal," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/3/2021).

Wiku mengatakan, sepanjang satu tahun ke belakang ada implikasi kematian pada setiap masa libur panjang.

Baca juga: Satgas: Angka Kematian akibat Covid-19 Meningkat di Bulan-bulan Libur Panjang

Di bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 berkisar antara 50 sampai 900 orang.

Sementara, di bulan-bulan dengan libur panjang jumlah orang yang meninggal meningkat tajam menjadi 1.000 sampai 2.000 orang.

"Bayangkan dalam satu bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1.000 nyawa hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur," ujar Wiku.

Tidak hanya itu, akibat libur panjang, kasus Covid-19 juga mengalami kenaikan. Pada September 2020 misalnya, terjadi peningkatan kasus virus corona sebesar 42,3 persen atau 45.895 kasus.

Peningkatan itu dikontribusikan dari libur panjang pada 15-17 dan 20-23 Agustus 2020.

Baca juga: Cuti Bersama 2021 Dipotong, Wisatawan ke Pangandaran Saat Libur Panjang Akan Berkurang

Peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi pada Desember 2020 dan Januari 2021 seiring dengan adanya libur panjang Natal dan tahun baru 2021.

Kenaikan yang terjadi sejak bulan November hingga Januari mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan dengan bulan Oktober.

"Dengan melihat tren kenaikan kasus yang diiringi event libur panjang, sudah sepatutnya kita senantiasa berkaca dan belajar dari pengalaman selama 10 bulan yang lalu agar tidak kembali mengulanginya di masa yang akan datang," kata Wiku.

Wiku pun meminta agar pemerintah dan masyarakat bijak mengawali tahun 2021.

"Hendaknya pemerintah dan masyarakat belajar untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tidak membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com