Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Ada Bibit Siklon Tropis yang Dapat Sebabkan Hujan Ekstrem

Kompas.com - 24/02/2021, 18:01 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, sejak Selasa (23/2/2021) terdeteksi potensi bibit siklon yang dapat menjadi bibit siklon tropis di perairan sebelah Selatan Nusa Tenggara dan menyebabkan intensitas hujan lebat hingga ekstrem.

"Kami khawatir bibit siklon ini dapat berkembang dalam 24 jam dalam probabilitas menengah hingga tinggi menjadi siklon tropis yang bergerak ke arah Barat," kata Dwikoritas dalam jumpa pers daring yang diikuti dari Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Berdasarkan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer pada Rabu pukul 13.00 WIB, potensi bibit siklon tersebut telah berkembang menjadi bibit siklon tropis yang terpantau di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa dengan posisi 625 kilometer lepas pantai Jawa Timur.

Baca juga: Begini Reaksi Ganjar Saat Kantornya Kebanjiran, Tanya BMKG hingga Minta Selokan Dikeruk

Pantauan citra satelit cuaca selama enam jam terakhir menunjukkan, terdapat aktivitas pertumbuhan awan hujan yang berdasarkan data model terlihat peningkatan kecepatan angin yang signifikan.

"Kondisi bibit siklon tropis itu saat ini kecepatan pusaran 40 kilometer per jam dengan kecepatan pergerakan ke arah barat atau barat daya 20 kilometer per jam," kata dia. 

Dalam 24 jam, bibit siklon tersebut akan berkembang dengan kecepatan yang dapat mencapai lebih dari 80 kilometer per jam.

"Hal itu perlu diwaspadai karena dapat berdampak secara tidak langsung mengakibatkan intensitas hujan lebat dan ekstrem hingga 150 milimeter per jam," kata dia. 

Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat, BPBD Kota Tangerang Siapkan Kisdam di Sejumlah Titik

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, bibit siklon tersebut saat ini berada pada koordinat 13,7 lintang selatan dan 116,3 bujur timur dan bergerak menuju Barat Daya menjauhi Pulau Jawa dan Sumatera, meskipun pergerakannya cukup membawa dampak.

"Tahapan bibit siklon biasanya berlangsung selama tujuh hari. Bibit siklon tersebut akan memasuki tahap matang pada Jumat (26/2) dan posisinya semakin menjauh. Tahap pelemahan diperkirakan terjadi pada awal Maret," ujar dia. 

Baca juga: Peringatan BMKG: Jabodetabek Hujan Sedang-Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang hingga Pukul 17.15

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan, ketika siklon tropis tumbuh di sebelah selatan, biasanya dampak tidak langsungnya justru terjadi ketika masih menjadi bibit siklon, yaitu pada saat sekarang ini.

"Ketika masih menjadi bibit, dampaknya justru terasa di Indonesia. Ketika sudah menjadi siklon, sudah menjauh dari wilayah Indonesia. Gerakannya cenderung ke barat, barat daya dan selatan hingga ke Australia bagian barat," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com