JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, Polri melalui Kapolres Lombok Tengah telah mengupayakan mediasi antara empat ibu yang diduga melempar batu ke atap pabrik tembakau dengan pimpinan pabrik.
Mediasi sudah dilakukan sebanyak sembilan kali, tetapi tidak berhasil.
"Telah dilakukan mediasi sebanyak 9 kali oleh Kapolres Lombok Tengah namun tidak berhasil," kata Argo dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).
Ia pun mengatakan, berkas perkara kasus tersebut dinyatakan lengkap atau P 21 pada 3 Februari 2021.
Kemudian, pada 16 Februari 2021, polisi melimpahkan berkas perkara tahap dua, yaitu penyerahan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan.
Argo menegaskan, empat tersangka tidak ditahan selama proses penyidikan.
"Selama proses penyidikan para tersangka tidak ditahan," ujar dia.
Baca juga: Duduk Perkara 4 Ibu Ditahan dan Bawa Balita ke Penjara, Bermula Bau, Lempari Atap Pabrik Tembakau
Menurut Argo, Polri sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri dan Ketua PN Lombok Tengah untuk melakukan sidang secara virtual dan kelanjutan vonis sidang ke depan.
Empat orang ibu di Desa Wajageseng, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan ke polisi setelah melempari atap pabrik tembakau dengan batu.
Mereka yaitu Fatimah (49), Martini (22), Hulyiah (40), dan Nurul Hidayah (38).
Baca juga: Penahanan 4 Ibu Terdakwa Pelemparan Atap Pabrik Tembakau Ditangguhkan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan