JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan menyiapkan 7 juta dosis vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada lansia pada tahap pertama. Sebanyak 7 juta dosis vaksin ini akan didistribusikan ke 34 provinsi di Tanah Air secara bertahap mulai pekan depan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, prioritas distribusi vaksin diberikan untuk Jawa dan Bali.
Ia menyebut, sekitar 70 persen dari 7 juta dosis vaksin itu akan didistribusikan ke Jawa dan Bali karena kedua provinsi memiliki kasus Covid-19 yang tinggi. Sementara, sisanya akan didistribusikan ke daerah lain.
Nadia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 lansia di tahap awal hanya akan dilakukan di kotamadya-kotamadya DKI Jakarta dan ibu kota provinsi.
Baca juga: Pemerintah Distribusikan 7 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Lansia
Kotamadya di DKI Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Sementara ibu kota provinsi, misalnya Kota Bandung untuk Provinsi Jawa Barat, Kota Surabaya untuk Provinsi Jawa Timur, dan seterusnya.
Lansia yang bisa mengikuti vaksinasi sementara hanya mereka yang berdomisili di kota-kota tersebut. Nadia meminta masyarakat bersabar menunggu ketersediaan vaksin.
"Lansia yang tinggal di luar ibu kota provinsi tetap akan mendapat suntikan vaksin Covid-19. Tetapi harus bersabar, akan dilakukan bertahap, menunggu ketersediaan vaksin," ujar Nadia dalam konferensi pers daring melalui YouTube Kemenkes, Jumat (19/2/2021).
Cara pendaftaran lewat website
Nadia mengatakan, pendaftaran vaksinasi Covid-19 lansia dapat dilakukan dengan dua cara, yakni lewat website resmi milik pemerintah dan vaksinasi massal.
Untuk metode pendaftaran lewat website, lansia dapat mengakses laman Kemenkes, yakni www.kemkes.go.id dan laman Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) di covid19.go.id.
Baca juga: Ini Mekanisme Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Lewat Website
Di sana, tersedia tautan formulir pendaftaran. Nadia menjelaskan, di dalamnya terdapat sejumlah pertanyaan yang harus diisi.
Untuk mengisi data pada pertanyaan yang ada, lansia dapat meminta bantuan anggota keluarga lain atau melalui kepala RT atau RW setempat.
Apabila lansia sudah mengisi seluruh pertanyaan yang ditampilkan pada laman resmi, maka data mereka akan masuk ke database dinas kesehatan setempat.
Nadia mengatakan, lansia yang sebelumnya sudah mendaftar menggunakan tautan pendaftaran yang beredar, tidak mengisi lagi formulir di laman Kemenkes atau KPC PEN.