Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Lansia Dilakukan Bertahap, yang Tidak Berdomisili di Kota Harap Bersabar

Kompas.com - 19/02/2021, 23:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 bagi lansia akan dilakukan secara bertahap.

Pada tahap awal, lansia yang berdomisili di DKI Jakarta dan ibu kota dari 33 provinsi akan mendapatkan suntikan vaksin.

"Kenapa di Ibu Kota (DKI Jakarta) ? Karena Ibu Kota paling banyak kasus Covid-19. Karena itu kita fokuskan di Ibu Kota dulu," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Nantinya, lansia di enam kotamadya di DKI Jakarta akan mendapat suntikan vaksin. Kelima kotamadya itu yaki Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Sementara itu, di 33 provinsi lain, vaksinasi akan diberikan kepada lansia yang berdomisili di ibu kota provinsi.

Nadia mencontohkan, di Kota Bandung untuk Provinsi Jawa Barat, Kota Surabaya untuk Provinsi Jawa Timur dan seterusnya.

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Lansia Diharapkan Bisa Dimulai Pekan Depan

Sementara itu, apabila lansia tak berdomisili di ibu kota provinsi maka tidak bisa mengikuti vaksinasi di sana.

"Jika lansia tinggal di kabupaten atau kota yang bukan ibu kota provinsi tak bisa ikut vaksinasi di ibu kota provinsi. Ini per domisili di ibu kota provinsi," jelas Nadia.

"Namun, lansia yang tinggal di luar ibu kota provinsi tetap akan mendapat suntikan vaksin Covid-19. Tetapi harus bersabar, akan dilakukan bertahap, menunggu ketersediaan vaksin," lanjutnya.

Nadia menyebut, total lansia yang menjadi target vaksinasi sebanyak 21,5 juta orang.

Sementara itu, ketersediaan vaksinasi Covid-19 untuk lansia saat ini bari tujuh juta dosis.

"Tetapi seluruh lansia yang menjadi target akan tetap mendapat vaksin. Tetapi harus sabar, karena bertahap," tuturnya.

Sebelumnya, Nadia mengungkapkan vaksinasi untuk lansia yang di DKI Jakarta dan ibu kota 33 provinsi lainnya diharapkan bisa digelar mulai pekan depan.

Baca juga: Vaksinasi Lansia Bisa Dilakukan Secara Massal, Kemenkes Jelaskan Mekanismenya

Pada pekan ini, Kemenkes mengharapkan Dinas Kesehatan di daerah sudah mulai melakukan pendataan lansia yang akan menjadi peserta vaksinasi.

"Kalau sekarang kita sudah mulai pendataan, diharapkan data itu masuk, dan pekan depan diharapkan Dinas Kesehatan bisa menyusun jadwal vaksinasi Covid-19 untuk lansia," ujar Nadia pada Jumat.

"Dan (pekan depan) bisa segera dimulai. Tetapi mungkin tidak hari Senin ya. Ya mungkin sekitar Rabu atau Kamis baru bisa dimulai," lanjut Nadia.

Nadia melanjutkan, terdapat dua mekanisme pendaftaran untuk vaksinasi lansia.

Pertama, secara online dengan mengakses pendaftaran lewat laman resmi Kemenkes atau laman resmi KPC PEN.

Kedua, dengan mengikuti vaksinasi massal yang digelar pemda atau instansi yang bekerja sama dengan Kemenkes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com