Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Lansia Diizinkan BPOM, Screening Ketat Dinilai Perlu untuk Pantau Komorbid

Kompas.com - 08/02/2021, 10:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) Rahmad Handoyo mengingatkan perlu adanya screening ketat terkait penyakit bawaan atau komorbid dalam program vaksinasi bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).

Ia berharap, para lansia penerima vaksin adalah mereka yang tidak memiliki penyakit bawaan yang didapat berdasarkan hasil screening ketat.

"Perlu screening yang ketat apakah para lansia ini memiliki penyakit bawaan atau tidak. Mengingat sampai saat ini vaksin ini tidak diperuntukkan yang ada komorbidnya," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Agar Pandemi Tak Berlanjut hingga 10 Tahun, Ini 3 Saran IDI untuk Pemerintah

Selain itu, ia juga menekankan agar screening ketat juga dilakukan terutama di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan.

Screening atau pengecekan tersebut, kata dia, untuk memastikan agar para lansia penerima vaksin tidak ada yang berstatus komorbid ketika hendak divaksin.

"Screening ketat perlu dilakukan. Apalagi di desa yang jauh dari fasilitas kesehatan. Jangan sampai begitu mau divaksin ternyata ada komorbid," ujarnya.

Di samping itu, Rahmad juga meyakini bahwa vaksin Sinovac aman untuk lansia. Menurut dia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentu mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin pada lansia didasarkan pada data uji klinik di China dan Brazil.

"Dari sampel uji klinik, usia 60 tahun ke atas dari rilis yang disampaikan, syukurlah terbukti efektif dan keamanan bagus. Efek samping juga sangat aman penggunaan vaksin untuk di atas 60 tahun," kata dia.

Baca juga: BPOM Ingatkan Agar Vaksinasi Covid-19 pada Lansia Dilakukan Hati-hati

Rahmad berharap pemerintah benar-benar mempersiapkan proses pelaksanaan di lapangan terkait vaksinasi lansia, setelah keluar izin penggunaan darurat oleh BPOM.

Salah satunya, ia berharap pengoptimalan terkait sumber daya manusia (SDM) kesehatan seperti tenaga kesehatan dan relawan vaksinasi terus dikerahkan.

"Hal ini agar target dari pemerintah 15 bulan benar terealisasi proses vaksinasinya," ujar dia.

Hari ini, Senin (8/2/2021) pemerintah akan melaksanakan vaksinasi nasional Covid-19 kepada kelompok masyarakat lansia.

Baca juga: Pakai Hasil Uji Klinis Brazil, BPOM: Tak Ada Efek Samping Serius Vaksin Sinovac untuk Lansia

Langkah vaksinasi terhadap warga lansia ini dilakukan setelah terbitnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM terhadap vaksin Sinovac untuk masyarakat usia di atas 60 tahun.

Adapun vaksinasi terhadap kelompok lansia ini dimulai dari mereka yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan ( nakes).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, masyarakat lansia umum secara paralel akan diberikan vaksin setelah vaksinasi kepada nakes selesai dilakukan.

"Memang diutamakan adalah tenaga kesehatan, tapi secara paralel kita akan mendata lansia-lansia di luar tenaga kesehatan untuk divaksinasi,” kata Budi melalui konferensi pers daring, Minggu (7/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com