Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Temanggung Sarankan Kebijakan PPKM Terhubung dengan Kebijakan Lainnya

Kompas.com - 05/02/2021, 16:01 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq meminta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saling terkait dengan kebijakan pemerintah yang lain.

Terutama menurutnya, dalam hal pengambilan sanksi jika ada masyarakat yang melalukan pelanggaran.

"Kebijakan PPKM jangan menjadi kebijakan yang mandiri dan independen, tapi perlu dikaitkan dengan kebijakan yang lain," paparnya dalam diskusi daring yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di akun Youtube BNPB Indonesia, Jumat (5/2/2021).

"Misalnya ada seseorang melanggar (protokol kesehatan) keluar rumah tidak pakai masker, sanksunya bukan sekedar push up atau nyanyi Indonesia Raya," sambungnya.

Baca juga: Soal PPKM Skala Mikro, Wakil Ketua Komisi IX Tekankan Pentingnya Operasi Yustisi yang Terukur

Ia menilai, jika kebijakan PPKM saling terhubung dengan kebijakan pemerintah yang lain, masyarakat akan lebih mematuhi.

Khadziq mencontohkan, jika ada individu yang melanggar protokol kesehatan dan setelah dilakukan pengecekan ternyata ia menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) maka bantuan yang ia terima bisa dicabut.

"Sehingga ada integrasi antara kebijakan PPKM dengan kebijakan lainnya. Misalnya, kalau yang melanggar ternyata pekerja pabrik, cabutlah kartu prakerjanya," kata Khadziq.

Lebih lanjut, Khadziq mengatakan bahwa proses tracing di Kabupaten Temanggung sudah dilakukan dengan baik.

Baca juga: Depok Peroleh Rp 20 Juta Hasil Denda Pelanggaran PPKM

Ia memanfaatkan 27 puskesmas dengan tenaga survey 3-4 orang setiap puskesmasnya untuk melakukan pengecekan pada kontak erat.

"Secara dinamis ya, kami sudah bisa men-tracing 30 kontak erat. Kalo di kampung (tracing) lebih mudah dilakukan," ujarnya.

Diberitakan, pemerintah akan menggelar PPKM berskala mikro.

Untuk memastikan kedisiplinan masyarakat, penegakan hukum juga diterapkan dengan melibatkan aparat yang ada.

Baca juga: Tak Efektifnya PPKM hingga Pemkot Bogor Berlakukan Ganjil Genap demi Batasi Mobilitas Warga

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartanto sesuai ratas menjelaskan, pendekatan berbasis mikro akan melibatkan Satgas Covid-19 baik di tingkat pusat sampai tingkat terkecil yakni RT/RW.

Guna mendukung penerapan kebijakan tersebut, pemerintah akan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP dan TNI/Polri dalam operasi yustisi.

"Bukan hanya untuk penegakkan hukum, pelibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga untuk tracing (pelacakan kontak erat pasien Covid-19)," terang Airlangga didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunari Sadikin di Kantor Presiden, Rabu (3/2/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com