Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Masih Minus, Stafsus Presiden Sebut Sudah Mengarah Pulih

Kompas.com - 05/02/2021, 15:54 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menyebut, perekonomian Indonesia sudah mengarah pulih meski masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Hal ini Arif sampaikan dalam merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV tahun 2020 yang minus 2,19 persen.

Baca juga: Ratusan Penumpang Tes GeNose di Stasiun Tugu Yogyakarta, 6 Terindikasi Positif Covid-19

Menurut Arif, data ini telah menunjukkan perbaikan lantaran di kuartal II ekonomi minus 5,32 persen, dan di kuratal III minus 3,49 persen.

"Itu artinya pemerintah terus mendorong agar ekonomi kita pulih dalam waktu yang cepat baik dari sisi supply maupun demand," kata Arif melalui keterangan tertulis, Jumat (5/2/2021).

Arif mengatakan, kontraksi terjadi akibat dampak pandemi yang begitu besar menghantam perekonomian domestik dari sisi konsumsi dan investasi.

Baca juga: Ekonomi RI Minus 2,07 Persen, Pemerintah Dinilai Gagal Kendalikan Pandemi

Pandemi juga menggoyahkan perekonomian global yang berimbas pada turunnya kegiatan perdagangan internasional.

Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya, pertumbuhan ekonomi Tanah Air masih relatif lebih baik.

Arif menyebut, pertumbuhan ekonomi di Singapura minus 5,8 persen, Amerika Serikat minus 3,5 persen, dan Uni Eropa minus 6,4 persen.

"BPS juga merilis bahwa sepanjang tahun 2020 yang lalu ekonomi RI tercatat terkontraksi minus 2,07 persen year on year, tetapi pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah masih tumbuh 1,94 persen," ujar Arif.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Israel Berhasil Turunkan Penularan dan Kematian

Ia yakin prospek ekonomi Indonesia tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini dipengaruhi faktor penanganan kesehatan yang lebih siap, dimulainya vaksinasi, hingga kembali bergeraknya konsumsi rumah tangga.

Selain itu, pemerintah telah menyediakan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang jumlahnya cukup besar mencapai Rp 619,83 triliun.

Dalam upaya ini, program padat karya menjadi sangat penting untuk dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Sektor investasi juga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, mengingat dalam waktu yang tidak terlalu lama aturan turunan dari UU Cipta Kerja akan segera disahkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com