Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Tepis Isu Bakal Jadi Sekjen jika Moeldoko Pimpin Partai Demokrat

Kompas.com - 04/02/2021, 07:01 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku tidak mengetahui isu yang menyebut dirinya akan menjadi Sekjen Partai Demokrat, apabila kepemimpinan partai diambil alih Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Saya enggak tahu, demi Allah saya enggak tahu. Tidak pernah dengar, tidak pernah diucapkan dengan saya, dan tidak mungkin saya jadi Sekjen. Saya enggak mau," ucap Marzuki, dalam tayangan di Kompas TV, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Dituding Terlibat Kudeta di Partai Demokrat, Marzuki Alie Berencana Tempuh Jalur Hukum

Sebelumnya, beredar isu adanya upaya melengserkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY). Nama Marzuki dan Moeldoko disebut-sebut ikut terlibat.

Upaya tersebut bertujuan untuk mengambil alih posisi ketua umum melalui kongres luar biasa (KLB) untuk selanjutnya menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.

Ketika ditanya apakah ia setuju dengan KLB, Marzuki menyerahkannya kepada pihak-pihak yang memiliki hak suara untuk memilih.

Menurutnya, seorang pemimpin tidak perlu takut dengan istilah KLB apabila sudah mampu membangun soliditas dan militansi kader yang tinggi.

"Saya ini pernah sekjen, pernah memimpin partai, digoyang juga. Ada keinginan-keinginan untuk mengganti sekjen di istana itu, itu sampai ke saya, bukan enggak ada," tutur dia.

Baca juga: Saat Moeldoko, Nazaruddin, hingga Marzuki Alie Dituding Ingin Dongkel AHY

"Tapi biarkan saja, yang penting kita kerja dengan baik, kita buktikan bahwa kita mampu membawa partai ini secara benar dan buktikan hasilnya," sambungnya.

Diketahui, upaya kudeta yang terjadi di Partai Demokrat menyeret sejumlah nama.

Selain Marzuki dan Moeldoko, ada nama-nama lain yang disebut, yakni anggota Komisi V DPR Jhoni Allen, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan mantan Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal.

AHY pun sudah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi atas keterlibatan KSP Moeldoko sebagai pihak Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com