JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, pemantauan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat mengalami peningkatan selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Hal itu terlihat dari meningkatnya jumlah orang yang ditegur selama penerapan PPKM, dibandingkan dengan dua pekan sebelum kebijakan itu diterapkan.
"Jumlah orang yang dipantau meningkat, jumlah orang yang ditegur naik jika dibandingkan dua pekan masa PPKM dengan 2 pekan sebelum PPKM," kata Dewi dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (27/1/2021).
Selama dua pekan sebelum PPKM, rata-rata orang yang ditegur karena tidak mematuhi protokol kesehatan hanya 42 persen. Bahkan, pada pekan kedua hanya sekitar 37 persen.
"Mungkin ini (saat PPKM), mulai dikencangkan operasinya di lapangan, sekarang jadi naik 60 persen, terakhir 88 persen ditegur," kata dia.
Baca juga: Dua Kali PPKM, Pemkot Bekasi Segel 15 Kafe dan Restoran
Tingginya jumlah masyarakat yang ditegur saat PPKM, sebut Dewi, diduga lantaran adanya peningkatan personel yang dikerahkan untuk melakukan pemantauan.
"Berarti memang penekanan terkait kedisiplinan, penegakkan disiplin lebih ditekankan lagi," kata dia.
Ia menambahkan, ada korelasi antara peningkatan penegakan disiplin dengan jumlah pemantauan yang meningkat. Menurut dia, saat jumlah orang yang dipantau bertambah, jumlah orang yang ditegur pun bertambah.
"Kemungkinan besar akan berdampak pada jumlah peningkatan kedisiplinan (protokol kesehatan) di masyarakat," kata dia.
Adapun tahap pertama PPKM yang dimulai pada 11-25 Januari 2021.
Terdapat 77 kabupaten/kota di 7 provinsi yang melaksanakannya dan difokuskan di Jawa serta Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.