Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Donasi Gawai, Muhadjir: Pandemi Buat Guru dan Murid Harus Beradaptasi

Kompas.com - 26/01/2021, 17:45 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi donasi gawai yang diberikan oleh Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dalam membantu pendidikan di Tanah Air pada masa pandemi Covid-19 ini.

Donasi gawai tersebut diterima langsung secara simbolis oleh Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (26/1/2021).

"Bantuan dari alumni ITS yang berupa gawai ini sangat bermanfaat dan bermakna. Memang jumlahnya dibanding kebutuhan dan jumlah sekolah terbilang kecil, tetapi sebetulnya sumbangsih ini luar biasa," kata Muhadjir dalam sambutannya.

Muhadjir mengatakan, pilihan alumni ITS untuk berkontribusi di jalur pendidikan pada masa pandemi ini dinilainya sangat strategis.

Hal tersebut dikarenakan sektor pendidikan merupakan tumpuan harapan bangsa Indonesia ke depan.

Baca juga: Serah Terima Jabatan Mensos, Ini Pesan Muhadjir Effendy untuk Risma

"Begitu sulitnya kita untuk berupaya survival di sektor pendidikan dalam keadaan wabah Covid-19 ini. Bukan hanya sekolahnya saja yang harus tutup, tidak bisa tatap muka dan harus belajar di rumah dan mengajar dari rumah," kata dia.

Hal tersebut membuat guru dan murid harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, yakni belajar dan mengajar dengan menggunakan teknologi.

Proses adaptasi pun menjadi hal yang berat dilakukan oleh keduanya, baik guru maupun murid.

"Tapi ini tantangan berat yang harus kita lakukan," kata dia.

Saat ini pemerintah juga telah mencanangkan agar proses pembelajaran tatap muka bisa dilakukan kembali pada Januari.

Namun di lapangan masih terdapat banyak kendala sehingga tidak bisa seluruh daerah melaksanakan proses belajar tatap muka langsung.

"Saya harap ITS terus akan berkontribusi untuk kepentingan pendidikan ini. Pemulihan ekonomi bisa dihitung, tapi untuk mengukur pendidikan kita sangat sulit. Ada ongkos yang harus ditanggung masa depan bangsa karena terjadi learning loss akibat Covid-19," kata dia.

Sementara itu Ketua Ikatan Alumni ITS Sutopo Kristanto mengatakan, pihaknya mendonasikan 530 unit gawai yang dilengkapi kartu perdana internet dan set perlengkapan berupa masker, hand sanitizer, serta sabun cuci tangan.

Baca juga: Menko PMK: 54 Persen Angkatan Kerja di Indonesia Penyintas Stunting

"Kebutuhan perangkat gawai murid dan guru untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih kurang. Jumlahnya sangat kecil dibanding kebutuhan yang diperlukan," kata dia.

Gawai hasil donasi tersebut, kata dia, telah disalurkan ke beberapa provinsi, antara lain Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Ia pun berharap gerakan tersebut bisa menciptakan gerakan yang lebih besar sehingga mempermudah murid dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com