Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Hoaks Soal Vaksin, Pemerintah Minta Masyarakat Cari Sumber Resmi

Kompas.com - 25/01/2021, 13:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro meminta semua pihak untuk mengakses informasi mengenai vaksinasi dan Covid-19 dari sumber resmi.

Ajakan ini disampaikan untuk menanggapi beredarnya informasi hoaks atau palsu di media sosial Facebook mengenai sebuah foto bayi dengan narasi merupakan korban vaksinasi Covid-19.

Padahal setelah ditelusuri foto tersebut sudah pernah diunggah pada September 2016 dan tak berkaitan dengan vaksin Covid-19.

"Kita bisa menemukan bahwa berita yang paling benar tentang vaksinasi Covid-19 yang berasal dari sumber resmi yang mengutip dari para ahli di bidanganya. Berita dari sumber resmi ini sudah diverifikasi secara ilmiah dan akademis," kata Reisa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/1/2021).

Adapun sumber resmi yang dimaksud merupakan situs resmi pemerintah terkait Covid-19 yaitu covid19.go.id dan media sosial resminya.

Baca juga: UPDATE: Hampir 1 Juta Kasus Covid-19 dan Terbatasnya Vaksin

Ia menjelaskan, dari sumber resmi tersebut bisa ditemukan semua informasi yang aktual dan faktual.

Menurutnya, masyarakat dapat mengakses informasi mulai dari penanganan pandemi seperti 3T dan 3M hingga pemulihan ekonomi nasional dari sumber resmi.

"Dan yang terkini adalah berita perkembangan program vaksinasi Covid-19," tambahnya.

Penyebaran hoaks, kata dia, berefek pada biasnya informasi sehingga bisa menutupi informasi-informasi yang valid dari sumber resmi.

Hal tersebut mampu memperkeruh keadaan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Sehingga, ia mengajak semua pihak melawan dan memerangi hoaks.

Di sisi lain, Reisa juga memberikan tiga langkah mudah dalam membuktikan hoaks sebagai berikut:

- Buka http://sd.id/infovaksin lalu klik cek dan buktikan hoaks.

- Masukkan kata atau kalimat yang ingin dicari

- Baca penjelasan tentang informasi tersebut, setelah itu baru sebarkan berita yang benar

Baca juga: Kemenkes Berharap WNI di Luar Negeri Mendapat Vaksin Covid-19 dari Pemerintah Setempat

Kemudian, masyarakat juga diajak untuk tidak menyebarkan berita hoaks dengan cara menghentikan penyebarannya.

"Apabila menemukan berita yang tidak benar atau hoaks, maka stop pada kita, stop di tangan Anda, jangan disebarkan. Langsung laporkan hoaks ke aduankonten.id. Mari lawan dan perangi hoaks," terang Reisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com