JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali menyinggung sejumlah komoditas pangan yang masih impor dari negara lain.
Ia meminta agar persoalan ini segera diselesaikan sehingga Indonesia menjadi lebih mandiri.
"Saya hanya ingin menggarisbawahi tentang komoditas barang-barang kita yang masih impor. Barang barang substitusi impor ini harus segera diselesaikan," kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum, Kamis (21/1/2021).
Komoditas pertama yang disinggung Jokowi yakni gula. Ia menyebut, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor gula dalam jumlah yang sangat besar.
Baca juga: Jokowi soal Penanganan Pandemi: Bagi yang Komentar Mungkin Mudah, tapi Praktiknya Sulit ...
Padahal, di Tanah Air tersedia lahan yang luas dan sumber daya melimpah untuk mengembangkan produksi gula.
Kedua, kedelai dan jagung. Jokowi menyebut, impor dua komoditas tersebut masih mencapai jutaan ton hingga saat ini.
Komoditas ketiga yakni bawang putih. Presiden mengatakan, bawang putih terpaksa impor karena produk dalam negeri kalah saing.
"Bawang putih yang dulu kita tidak impor karena di NTB, karena di Wonosobo, Temanggung, dulunya juga nanam bawang putih. Sekarang tidak karena kalah bersaing. Ini juga yang harus dibenahi," ujar Jokowi.
Baca juga: Jokowi Prediksi Industri Pangan, Farmasi dan Teknologi Akan Bertahan di Masa Pandemi
Untuk membenahi persoalan ini, Jokowi meminta para pimpinan perusahaan bekerja sama dengan para petani lokal.
Ia ingin Indonesia menjadi lebih mandiri sehingga impor komoditas bahan pangan bisa ditekan.
"Saya mengajak agar para CEO bisa merancang sebuah kolaborasi, kerja sama antara yang besar dengan para petani," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.