Wiku meminta agar ke depan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah memperbaiki integrasi data sehingga mengurangi gap dan keterlambatan antara data pusat dengan daerah.
"Saya minta ke depannya tidak ada lagi toleransi terhadap delay atau keterlambatan data karena ini sangat krusial dalam pengambilan keputusan," ujar Wiku.
Wiku mengatakan, jika data tidak aktual, maka kebijakan yang dikeluarkan tidak tepat waktu. Akibatnya, kebijakan menjadi tak efektif.
Kendati demikian, Wiku tetap meminta seluruh pihak waspada terhadap penularan virus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengingatkan bahwa hingga saat ini pandemi Covid-19 belum usai.
Baca juga: Satgas: Jumlah Zona Merah Covid-19 Mencapai 108 Kabupaten/Kota
"Terlepas dari apa pun kondisi yang menyebabkan angka penambahan kasus positif harian yang tinggi namun kita tetap harus waspada dan pahami bahwa pandemi ini belum usai," katanya.
Adapun, berdasarkan data yang disampaikan Wiku, penambahan kasus positif Covid-19 mingguan di tingkat nasional per 17 Januari 2021 meningkat 27,5 persen dibanding minggu sebelumnya.
Angka ini menunjukkan kenaikan paling tinggi selama 10 bulan masa pandemi di Indonesia.
Pada umumnya, kenaikan kasus Covid-19 mingguan berada di angka 10-15 persen.
Tak Ada Upaya yang Memadai
Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, hingga saat ini belum ada upaya yang memadai dari pemerintah untuk meningkatkan perbaikan aspek dari testing maupun tracing.
Menurut dia, pemerintah akan sulit mengendalikan penyebaran virus jika aspek tersebut tidak diperbaiki secara maksimal, walaupun sudah ada vaksinasi yang memang perlu dilakukan dengan rapih, cermat dan matang.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 14 Ribu, Satgas: Tak Bisa Ditoleransi
“Nah jangan dilupakan bahwa perbaikan aspek testing, tracing atau pun screening lah dengan adanya deteksi dini melalui klinik demam di setiap puskesmas itu tidak dilakukan ini enggak bisa kita mengejar semakin jauh kita ketinggalan dari virus ini dalam menyebar,” kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Dicky mengatakan, kasus harian yang ada saat ini sudah menjauh dari kasus harian terendah.
Jika tidak dilakukan perbaikan untuk penemukan kasus maka dalam dua pekan potensi peningkatan kasus akan mungkin terjadi.