Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi: Kalsel Darurat Ruang dan Darurat Bencana Ekologis

Kompas.com - 19/01/2021, 15:27 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono mendesak pemerintah untuk menetapkan status darurat ruang dan bencana ekologis di Kalimantan Selatan.

"Saya mendesak agar pemerintah, baik presiden, gubernur, bupati dan wali kota untuk segera turun tangan dan segera bertindak. Menetapkan status darurat dan benar-benar serius dan tidak gagap dalam penanganannya," kata Kisworo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Lapan: Berkurangnya Area Hutan Picu Banjir Kalimantan Selatan

Sebab, menurut Kisworo, banjir kali ini menandakan Kalsel sudah menghadapi darurat ruang dan darurat bencana ekologis.

Ia bersama Walhi mengaku sudah berulang kali mengingatkan kepada pemerintah terkait hal tersebut.

Ada beberapa faktor yang menurut dia mendasari kondisi darurat di Kalsel.

Ia menyebut bahwa 50 persen dari lahan di Kalimantan Selatan telah beralih fungsi menjadi tambang batubara dan perkebunan sawit.

Hal ini, kata dia, membuat carut marut tata kelola lingkungan dan sumber daya alam (SDA).

"Kalsel dengan luas 3,7 juta hektar, ada 13 kabupaten/kota 50 persen Kalsel sudah dibebani izin tambang 33 persen, dan perkebunan kelapa sawit 17 persen belum HTI dan HPH," papar dia.

Baca juga: Perbaikan Jembatan Mataraman Kalsel Rampung Besok, Kendaraan Berat Dilarang Melintas

Kisworo mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 2006. Banjir kali ini, kata dia, juga sudah bisa diprediksi terkait cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Namun, ia menilai, pemerintah lagi-lagi tidak siap dan masih gagap dalam penanganannya. Dia berujar, pada akhirnya masyarakat yang kembali menanggung akibatnya.

"Sudah pandemi Covid-19 dihajar banjir, sudah jatuh tertimpa tangga," ucap dia.

Ia mengatakan, selain mengalami kerugian terkait harta bendanya yang rusak, masyarakat Kalsel pun jadi terganggu musim tanamnya.

Masyarakat Desa Sei Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar misalnya. Pada musim tanam tahun ini, benih atau bibit padi ikut terganggu bahkan terjual.

"Belum lagi daerah lain ikan tambak, ternak, dan lainnya. Pemerintah ke depan harus menyiapkan bibit gratis, agar musim tanam tidak terganggu," kata dia.

Ia juga mendesak pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk segera tanggap terhadap bencana banjir besar Januari 2021.

"Melihat bencana yang selalu terulang. Bahkan setelah 2006, awal tahun 2021 ini bisa dikatakan banjir terbesar dan terluas di Kalsel melingkupi 11 kabupaten/kota. Maka Walhi mendesak presiden dan pemerintah sekarang maupun pemerintah hasil Pilkada 2020 untuk tanggap bencana sebelum, pada saat dan pasca bencana atau pemulihan," kata Kisworo.

Baca juga: Banjir Besar Kalsel dan Upaya Presiden Jokowi Menanganinya...

Selain itu, ia meminta agar pemerintah memanggil para pemilik perusahaan tambang, sawit, dan industri lain.

Bahkan, dia mendesak pemerintah untuk melakukan review dan audit terkait perizinan industri ekstraktif.

Ia juga mendesak pemerintah untuk menyetop perizinan baru untuk mengantisipasi darurat bencana ekologis yang semakin besar.

"Stop ijin baru dan penegakan hukum terutama terhadap perusak lingkungan. Juga mendorong perbaikan atau pemulihan kerusakan lingkungan termasuk sungai, dan drainase/DAS," kata dia.

Baca juga: Daftar 5 Perusahaan Besar Tambang Batu Bara di Kalsel

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sejak Jumat (15/1/2021) telah menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat.

"Sehubungan hal tersebut, saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalsel dengan ini menyatakan bahwa kejadian yang dimaksud bencana alam menerapkan status siaga," ujar Sahbirin, dalam keterangan yang diterima, Jumat.

"Untuk darurat bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang pasang menjadi status tanggap darurat," kata dia.

Banjir di Kalimantan Selatan terjadi sejak 12-13 Januari 2021. Akibat banjir itu, ribuan rumah warga terendam banjir, dan ribuan warga harus mengungsi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com