JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku diperiksa selama tiga jam terkait kasus kontroversi tes usap (swab test) Rizieq Shihab di RS Ummi, Bogor.
Dalam pemeriksaan tersebut, Bima menyebut ada belasan pertanyaan yang diajukan penyidik Bareskrim Polri, Senin (18/1/2031).
"Jadi seluruh kronologinya itu ditanyakan lagi. Dari pertama kali saya mendengar informasi Habib Rizieq dibawa ke Bogor sampai dengan Habib Rizieq meninggalkan Rumah Sakit Ummi itu digali lagi. Ada belasan pertanyaan tadi," ucap Bima di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Bima Arya Penuhi Panggilan Bareskrim Terkait Kasus RS Ummi
Bima mengaku diminta melengkapi keterangan atas fakta-fakta baru yang didapatkan penyidik.
Kemudian, Bima yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor itu, ditanya soal keterangan tidak benar dari pihak RS Ummi.
Pernyataan pihak rumah sakit itu menyoal status Rizieq yang ternyata pernah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kemudian diketahui bahwa Habib Rizieq sendiri terbukti atau terkonfirmasi positif. Saya di sini menjelaskan kembali tupoksi dari Satgas dan mengapa Satgas datang ke sana karena memang tugas Satgas ini untuk memastikan protokol kesehatan harus dipatuhi," ungkapnya.
"Dan juga dari pihak penyidik mendalami tentang kegaduhan yang timbul akibat dari keterangan-keterangan yang tidak benar yang disampaikan oleh pihak rumah sakit," sambung dia.
Baca juga: Periksa Dirut RS Ummi, Polisi: Awalnya Dikatakan Sakit, Ternyata Sehat
Kasus RS Ummi bermula ketika Satgas Covid-19 Kota Bogor melaporkan manajemen RS Ummi ke polisi pada November 2020.
Satgas menilai pihak manajemen RS Ummi tidak kooperatif dan transparan soal pelaksanaan swab test secara diam-diam oleh organisasi MER-C terhadap Rizieq yang dirawat di rumah sakit tersebut.
Polisi kemudian menetapkan tiga orang tersangka, yakni Rizieq Shihab, menantunya, Hanif Alatas, dan Direktur Utama RS Ummi Andi Tatat.
Penyidik memutuskan tidak menahan Hanif dan Andi Tatat dalam kasus ini. Sementara, Rizieq sudah ditahan atas kasus dugaan penghasutan dan kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Dalam kasus RS Ummi, tiga tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 14 ayat 1 dan 2 UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit, Pasal 216 KUHP, dan Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Baca juga: Rizieq Shihab yang Pernah Positif Covid-19, Berawal dari Kasus RS Ummi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.