Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BKPM ke Jokowi: Ngeri-ngeri Sedap, Pencak Silat Pengusaha Terlalu Banyak..

Kompas.com - 18/01/2021, 11:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap, pengusaha kerap kali melancarkan berbagai "jurus" untuk memuluskan usaha mereka.

Ia menyebut, ada pengusaha yang memang baik, tapi ada pula yang masih butuh pembinaan.

Hal ini Bahlil sampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo saat acara penandatanganan kemitraan penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan modal dalam negeri (PMDN) serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Senin (18/1/2021).

"Ini kami jujur aja, Pak, ini ada yang ngeri-ngeri sedap dari kebijakan ini karena kami akan melayani baik pengusahanya, tapi pengusaha juga harus mengerti, harus melibatkan anak-anak daerah. Selama ini, Pak, pencak silatnya terlalu banyak juga ini pengusaha," kata Bahlil melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Target Investasi Meleset, Jokowi Tegur Luhut dan Bahlil

"Ada pengusaha baik, ada pengusaha yang agak sedikit harus dikasih pembinaan begitu, Pak," tuturnya.

Meski demikian, Bahlil mengatakan, pemerintah tak ingin dikalahkan oleh pengusaha.

Sebagaimana arahan yang disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, negara lah yang harus mengatur pengusaha, bukan sebaliknya.

Untuk itu, dalam menjalankan program ini, Bahlil meminta seluruh kepala daerah memastikan bahwa para investor yang hendak berinvestasi melibatkan para pelaku UMKM.

Pada Januari 2021, kerja sama yang terjalin melalui program ini telah melibatkan 196 pengusaha besar dan 56 pelaku UMKM. Adapun nilai kerja samanya mencapai Rp 1,5 triliun.

Baca juga: Cerita Jokowi, Namanya Sering Dipakai Bahlil untuk Selesaikan Masalah Perizinan

Bahlil mengatakan, kerja sama semacam ini akan terus dilanjutkan pada bulan-bulan berikutnya sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah dan nasional.

"Kalau ada yang lapor-lapor, Pak, bahwa BKPM sekarang agak sedikit kejam-kejam dengan urusan ini, semuanya ini kita lakukan dalam rangka pemerataan," ujar Bahlil.

"Karena kalau kita tunggu pengusaha sadar, Pak, ya saya kan mantan pengusaha, jadi agak sedikit agak susah-susah, Pak," lanjutnya.

Baca juga: Bahlil Sebut BKPM Sudah Selesaikan Investasi Mangkrak Rp 474,9 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyambut baik program ini. Ia meminta agar para pengusaha besar tak mementingkan usaha mereka sendiri tetapi juga melibatkan UMKM.

"Usaha besar tidak boleh hanya mementingkan perusahaannya sendiri, dirinya sendiri," kata Jokowi.

"Tolong dilihat lingkungannya ada usaha menengah, ada usaha kecil, ada usaha mikro, libatkan dalam kegiatan kegiatan perusahaan, sehingga akan mengangkat usaha-usaha itu menjadi naik levelnya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com