Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Sertifikasi Halal Vaksin Covid-19, Bio Farma: Kehalalan Jadi Isu Utama di Negara Kita

Kompas.com - 13/01/2021, 11:05 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bio Farma Persero Honesti Basyir mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 memberikan suatu pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak.

Kolaborasi dari semua pihak, kata Honesti, diperlukan untuk bahu-membahu keluar dari permasalahan pandemi tersebut.

Honesti berujar, pada saat melaporkan progress pengambangan vaksin kepada Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN, dan Menteri Kesehatan, satu kata yang tidak pernah lupa dari mereka adalah tentang kehalalan.

“Karena memang masalah kehalalan ini juga menjadi isu utama di negara kita ini,” kata Honesti dalam Penyerahan Sertifikat Halal Vaksin Covid-19, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Cerita Dokter yang Suntikkan Vaksin Covid-19 untuk Jokowi, Sempat Gemetar di Awal

“Karena memang di Indonesia itu yang namanya vaksin itu harus bisa memberikan faktor safety-nya harus ada, khasiatnya harus ada, mutunya harus ada dan halal,” ucap dia.

Belajar dari pengalaman bagaimana tidak optimalnya program vaksinasi Rubella tahun 2018, juga menjadi pelajaran berharga untuk Bio Farma melakukan proses kehalalan.

“Kami sangat mengerti kondisi yang terjadi, sehingga memang kita lakukan proses ini dengan seksama dan Alhamdulillah dengan semua support dari Kementerian Agama dan MUI pada hari ini kita bisa mendapatkan sertifikasi tersebut,” ucap Honesti.

Lebih jauh Honesti mengatakan, sebelum menerima sertifikasi halal tersebut, ia melaporkan kepada Menteri dan Wakil Menteri BUMN serta Menteri Kesehatan.

Baca juga: Ikut Vaksin Covid-19 Perdana, Panglima TNI Minta Semua Prajurit Sukseskan Vaksinasi

Mereka, kata Honesti tidak bisa hadir karena mendampingi presiden Joko Widodo di Istana Negara untuk dilakukan Vaksin.

“Salam dari bapak-bapak tersebut karena pada hari ini mereka juga hadir di Istana bersama juga dengan Pak Menteri Agama,” ucap Honesti.

Honesti berjanji, akan melaksanakan amanah terkait program vaksinasi yang telah dirancang pemerintah tersebut.

Ia juga meminta arahan dan bimbingan dari semua stakeholder yang ada di Kementerian Agama.

Baca juga: Dokter Tanya Jokowi soal Ini Sebelum Suntikkan Vaksin Covid-19

“Sekali lagi terima kasih atas segala bantuan, kami akan melaksanakan amanah ini sebaik mungkin, prodaknya sudah mendapatkan sertifikasi sekarang bagaimana kita bisa menjalankan program vaksinasi ini kepada masyarakat,” ujar Honesti.

“Kami atas nama Bio farma dan juga dari Kementerian BUMN berterima kasih atas segala support yang diberikan oleh kementerian agama dalam proses pengurusan sertifikasi halal ini,” kata dia.

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menyerahkan sertifikasi halal vaksin Covid-19 kepada PT Biofarma (persero), Rabu (13/1/2021) pagi.

Baca juga: BPJPH Kemenag Serahkan Sertifikat Halal Vaksin Covid-19 Sinovac ke PT Bio Farma

Acara penyerahan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Saa'di, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nizar Ali.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Sukoso mengajak masyarakat beryukur dengan penyerahan sertifikasi halal produk vaksin Covid-19 yang diajukan PT Bio Farma sejak bulan Oktober 2020.

“Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT karena karunianya pada kesempatan ini kita dapat bersama menyaksikan momen bersejarah bagi Kementerian Agama pada masa pandemi Covid-19 ini yaitu penyerahan sertifikat halal vaksin Covid-19 yang diajukan oleh PT Bio Farma,” kata Sukoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com