"Pengembangan vaksin itu memang lama dan mahal, sulit," kata dia.
2. Sebanyak 3 juta dosis
Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 3 juta dosis vaksin jadi Sinovac.
Pada 6 Desember 2020, 1,2 juta dosis vaksin Sinovac siap pakai tiba di Tanah Air.
Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Sinovac di RI Beda dengan Brazil dan Turki, Mengapa?
Kemudian, pada akhir Desember 2020, Indonesia kembali kedatangan 1,8 juta vaksin Sinovac siap pakai.
"Dengan ketibaan ini, maka telah terdapat 3 juta vaksin jadi Sinovac yang ada di Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/1/2021).
Saat itu, pemerintah menyatakan bahwa seluruh vaksin yang ada baru akan digunakan setelah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.
3. Dinyatakan aman
Dengan terbitnya izin penggunaan darurat atau EUA, BPOM memastikan bahwa vaksin Sinovac aman dan berkhasiat.
Hal ini diketahui setelah BPOM melakukan analisis terhadap hasil uji klinis tahap III Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Jokowi: Saya Tegaskan, Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan Terbukti Aman
Tak hanya itu, BPOM mengkaji hasil uji klinis Sinovac yang dilakukan di Turki dan Brazil.
"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin CoronaVac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ujar Kepala BPOM Penny Lukito, Senin (11/1/2021).
Penny mengatakan, efek samping lokal yang ditimbulkan vaksin Sinovac berupa nyeri, iritasi, dan pembengkakan.
Sementara itu, efek samping sistemik berupa nyeri otot, fatigue, dan demam.
Kemudian, frekuensi efek samping dengan derajat berat berupa sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai dengan 1 persen.