Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 Tembus 10.000, Epidemiolog: Perjalanan Pandemi Masih Jauh

Kompas.com - 08/01/2021, 22:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 kembali mencatat rekor pada Jumat (8/1/2021) dengan adanya 10.617 kasus baru dalam 24 jam.

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali ditemukan pada 2 Maret 2020.

Adapun secara kumulatif, kasus positif Covid-19 saat ini tercatat sebanyak 808.340 kasus.

Baca juga: Dandim Blitar Meninggal karena Covid-19, Sempat Berjuang Selama15 Hari

Menanggapi kondisi terbaru ini, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, rekor baru penambahan kasus harian di Indonesia ini belum menunjukkan puncak pandemi.

Dia memperkirakan, perjalanan pandemi Covid-19 di Indonesia masih jauh.

Hal ini merujuk kepada pelacakan (tracing) dan pemeriksan (testing) di Indonesia yang masih rendah.

Apabila tracing dan testing di Indonesia bisa lebih ditingkatkan, idealnya saat ini penambahan kasus harian di Indonesia berada di kisaran 30.000-40.000 kasus.

"Kalau tidak ketemu (kasus positif) ya bahaya. Berarti kita loloskan banyak kasus infeksi Covid-19 dan inilah yang akhirnya menyebar," ujar Dicky ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/1/2020).

"Dan puncaknya belum bisa kita tebak. Belum tentu di Januari ini ya. Sebab angka maksimalnya (testing) belum ketemu. Inilah yang menumpuk-numpuk," kata Dicky.

Baca juga: KPK, Kemenkes dan Kementerian BUMN Lanjutkan Tim Kecil Cegah Korupsi Vaksinasi Covid-19

Menurut dia, andaikata individu yang terinfeksi tidak melakukan mobilitas, virus penyebab Covid-19 tidak diam.

Penularan tetap bisa terjadi kepada orang-orang terdekat mereka. Terlebih, jika orang-orang tersebut lalai menerapkan protokol kesehatan.

Dicky mengingatkan bahwa virus Corona penyebab Covid-19 sangat setia kepada hukum biologi.

"Artinya virus itu tidak melihat siapa dan sedang dalam kondisi apa. Virus akan menginfeksi apabila kita lalai," kata dia. 

Sementara itu, nerdasarkan catatan Kompas.com, pada Rabu (6/1/2021), sempat ada penambahan jumlah pasien tertinggi dengan 8.854 orang dalam sehari.

Kemudian, penambahan pasien Covid-19 tertinggi pernah terjadi pada Kamis (7/1/2021) sebanyak 9.321 orang.

Baca juga: Rekor Kasus Baru Covid-19 di Indonesia Capai Rekor 3 Hari Berturut-turut

Dengan demikian, sudah tiga hari berturut-turut rekor penambahan kasus harian Covid-19 terjadi di Indonesia dengan rekor kasus baru pada Jumat ini.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi, akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 sekitar 16-18 Januari 2021.

Lonjakan kasus akibat penularan virus corona ini disebabkan karena libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

"Pengalaman menunjukkan bahwa lonjakan infeksi itu akan terjadi 10-14 hari sesudah liburan selesai. Jadi kalau liburan selesai di sekitar tanggal 1 atau 2 Januari, ini akan terjadi sekitar tanggal 16-18," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).

Budi mengatakan, berdasarkan pengamatan, kasus Covid-19 umumnya melonjak 30-40 persen usai libur panjang.

Baca juga: UPDATE: Sebaran 10.617 Kasus Baru Covid-19, DKI Paling Banyak dengan 2.959

Hal ini disebabkan tingginya mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain.

Untuk mencegah lonjakan tersebut, ia mengimbau masyarakat yang bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru 2021 untuk mengurangi mobilitas.

Budi mengingatkan bahwa kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini sudah cukup padat, baik ruang isolasi maupun ICU dipenuhi dengan pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com