Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin GeNose C19 Digunakan di Area dengan Mobilitas yang Tinggi

Kompas.com - 07/01/2021, 18:08 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemerintah ingin alat tes cepat (rapid test) Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19, digunakan di area dengan mobilitas manusia yang tinggi.

Hal tersebut disampaikan Bambang dalam konferensi pers penyerahan GeNose C19 dan rapid test berbasis antigen CePAD kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kamis (7/1/2021).

"Yang sedang diupayakan, kami ingin agar GeNose bisa dipakai di tingkat traffic manusia yang tinggi," kata Bambang.

Baca juga: Menristek: Lima Perusahaan Siap Produksi GeNose C19 secara Massal

Misalnya, kata Bambang, di tempat-tempat keramaian seperti stasiun, bandara, terminal hingga pusat perbelanjaan, perkantoran dan pabrik.

Bambang juga menyarankan GeNose C19 digunakan setiap hari karena mudah dan murah.

Kendati demikian, Bambang menekankan bahwa GeNose C19 merupakan alat tes cepat Covid-19 dan bukan untuk mendiagnosis.

Ia mengatakan, diagnosis terhadap Covid-19 harus tetap melalui tes usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"Pandangan kami, rapid test atau screening sangat perlu saat ini, karena kita sangat khawatir dengan peredaran virus yang cukup cepat. Caranya dengan tracing, testing, dan treatment (3T) dan alat ini sangat cocok," kata Bambang.

Baca juga: Menristek: GeNose C19 Alat Screening Cepat Covid-19, Bukan Diagnosis

Adapun GeNose dikembangkan dengan mengidentifikasi virus corona dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC).

Menurut anggota Tim Pengembangan GeNose Dian Kesumapramudya Nurputra, VOC terbentuk oleh adanya infeksi Covid-19 yang keluar saat bernapas.

Orang-orang yang diperiksa menggunakan GeNose C19 lebih dulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus.

Selanjutnya, sensor-sensor dalam tabung tersebut akan bekerja mendeteksi VOC, yang kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan atau artificial intelligence hingga muncul hasilnya.

Akurasi GeNose disebut mencapai 97 persen dalam mendeteksi keberadaan virus corona melalui embusan napas.

Baca juga: Menristek: GeNose C19 Alat Screening Cepat Covid-19, Bukan Diagnosis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com