Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

765.350 Kasus Covid-19 dan Harapan pada Vaksinasi di Tanah Air...

Kompas.com - 04/01/2021, 07:47 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan baru dalam penanganan pandemi Covid-19 berada pada program vaksinasi. Di Tanah Air, pelaksanaan vaksinasi pun menunjukkan perkembangan signifikan.

Dari jadwal yang disusun pemerintah, vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan kedua atau ketiga Januari 2021 dengan prioritas tenaga kesehatan dan petugas publik.

Di sisi lain, peningkatan kasus positif masih terus terjadi hingga Minggu (3/1/2021). Indonesia mencatatkan penambahan 6.877 kasus positif dalam kurun waktu 2-3 Januari 2021.

Baca juga: UPDATE 3 Januari: Tambah 6.877, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 765.350

Hal ini menunjukkan bahwa penularan virus corona masih terjadi saat pandemi telah melanda Indonesia selama lebih dari 10 bulan.

Sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020 hingga Minggu kemarin, total kasus positif di Indonesia mencapai 765.350 orang.

Kabar baiknya adalah jumlah pasien yang sembuh terus mengalami peningkatan.

Pemerintah mengumumkan, sebanyak 631.937 pasien positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh.

Terdapat penambahan 6.419 pasien sembuh jika dibandingkan dengan data pada Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: UPDATE 3 Januari: Pasien Covid-19 yang Sembuh Bertambah 6.419, Totalnya 631.937

Dari total kasus tersebut, tak sedikit pula pasien terpapar Covid-19 yang meninggal.

Data pemerintah menunjukkan, 179 pasien meninggal dalam 24 jam belakangan sehingga totalnya menjadi 22.734 orang.

Sisanya sebanyak 110.679 orang atau 14,5 persen dari total kasus terkonfirmasi tergolong sebagai kasus aktif.

Adapun kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Baca juga: UPDATE 3 Januari: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia 110.679

Spesimen

Adanya penambahan 6.877 kasus baru diketahui melalui tes spesimen. Tes ini dilakukan dengan dua metode yakni, real time polymerase chain reaction (RT-PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

Dalam kurun waktu 2-3 Januari 2020, sebanyak 41.503 spesimen telah diperiksa. Dalam jangka waktu yang sama, ada 27.778 orang yang diambil sampelnya dalam sehari.

Jumlah itu membuat akumulasi spesimen yang diperiksa menjadi 7.470.992 spesimen dari 4.992.303 orang.

Sebagai informasi, spesimen dari seseorang dapat diambil lebih dari satu kali.

Baca juga: UPDATE 3 Januari: 41.503 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa dalam Sehari

Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.ANTARA FOTO/JOJON Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon/rwa.

Vaksin Covid-19

Tak dimungkiri, kedatangan vaksin Covid-19 dinantikan berbagai pihak untuk mengatasi pandemi yang kini telah melanda seluruh dunia.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi, Indonesia membutuhkan waktu selama 15 bulan untuk merampungkan program vaksinasi.

Pelaksanaannya akan dilakukan dalam dua periode yang menyasar 181,5 juta jiwa agar terbentuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

Baca juga: RI Targetkan 181,5 Juta Orang Divaksin Covid-19 untuk Capai Herd Immunity

Adapun periode pertama rencananya berlangsung pada Januari hingga April 2021.

"Dan akan memprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi," kata Nadia dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan secara virtual, Minggu.

Sementara periode dua berlangsung selama 11 bulan dari April 2021 hingga Maret 2022.

Nadia menuturkan, periode kedua ini akan menjangkau jumlah sisa masyarakat dari pelaksanaan vaksinasi periode pertama.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Bali Dimulai 22 Januari, Ada 31.000 Dosis Vaksin untuk Tenaga Kesehatan

Aspek kehalalan dikaji

Hingga saat ini, telah datang 3 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Biofarma Bambang Herianto menuturkan, pihaknya serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan serangkaian pengujian mutu terhadap vaksin tersebut.

Selain itu, aspek kehalalannya juga sedang dikaji untuk mendapatkan fatwa ulama Indonesia serta sertifikasi halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

“Vaksin Covid-19 Sinovac saat ini sedang dalam proses kajian aspek kehalalannya oleh Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia atau LPPOM MUI,” kata Bambang dalam konferensi pers yang sama, Minggu.

Baca juga: Jubir Vaksinasi: Kehalalan Vaksin Sinovac Sedang Dikaji LPPOM MUI

Nantinya, vaksin digunakan untuk program vaksinasi setelah mengantongi izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com