Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Kaji Genetika Varian Covid-19 yang Muncul di Inggris

Kompas.com - 22/12/2020, 19:38 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, pemerintah terus mengikuti perkembangan varian Covid-19 yang saat ini muncul di Inggris.

Pemerintah, kata dia, akan melakukan kajian genetik terhadap varian baru virus tersebut sebelum menentukan langkah selanjutnya.

"Varian covid-19 yang baru ini akan dikaji dan dianalisis genetic sequence-nya atau urutan genetikanya, untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah berdasarkan bukti ilmiah," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).

Di samping itu, menurut Wiku, langkah surveilans akan terus diperkuat pemerintah dengan cara konsisten memonitor perkembangan virus yang sangat dinamis.

Namun, terlepas dari adanya perkembangan varian virus, Wiku meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

"Protokol kesehatan merupakan upaya pencegahan yang penting dan mudah dilakukan sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari Covid-19," ujar dia.

Baca juga: Pfizer dan Moderna Uji Vaksin Covid-19 pada Virus Corona Jenis Baru Inggris

Satgas dan pemerintah daerah juga diminta untuk menggencarkan upaya 3T, yakni tracing, testing, dan treatment untuk melakukan deteksi dini virus dan menekan angka kematian.

"Yang positif covid19 dapat segera memperoleh penanganan yang baik dan sesuai standar untuk meningkatkan peluang kesembuhan," kata dia.

Untuk diketahui, baru-baru ini, varian baru Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang ditemukan di London, Inggris kembali menggelisahkan banyak pihak.

Pada hari Sabtu (19/12/2020), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pembatasan baru karena munculnya varian baru tersebut.

Beberapa negara Uni Eropa dan Kanada, melarang atau membatasi beberapa penerbangan dari Inggris untuk mencegah penyebaran yang diduga lebih cepat akibat varian baru ini.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada Minggu (20/12/2020) mengatakan, varian baru virus corona tak terkendali.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona di Inggris Disebutkan Lebih Menular, Sudahkah Masuk Indonesia?

Akibatnya, Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown ketat saat Natal di London dan Inggris bagian tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com