Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Situasi Pilkada Solo Diprediksi Jadi 'Jalan Tol' untuk Gibran-Teguh

Kompas.com - 07/12/2020, 16:03 WIB
Sania Mashabi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memperkirakan, rencana putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi orang nomor satu di Solo akan berjalan mulus.

Hal itu ia katakan bila melihat hasil survei yang dilakukan lembaganya pada kurun waktu 20-25 November 2020.

"Situasi di Kota Solo, disebut jalan tol karena kita melihat situasi dan kondisi bagi pasangan nomor satu Gibran dan wakilnya Teguh Prakosa menang dengan telak di Kota Surakarta," kata Qodari dalam konferensi persnya, Senin (7/12/2020).

Ia mengatakan, jika dilihat dari persentase elektabilitas perorangan, Gibran lebih unggul dari lawannya yakni Bagyo Wahyono.

Gibran mendapatkan persentase 65,3 persen sementara Bagyo Wahyono hanya 4,5 persen.

"Kemudian untuk elektabilitas calon Wakil Wali Kota Teguh Prakosa 58 versus Suparjo Fransiscus Xaverius hanya 1,5 persen," ujarnya.

Baca juga: Warga Diminta Lapor Dugaan Politik Uang di Pilkada, Polisi: Kami Beri Hadiah hingga Rp 10 Juta

Sedangkan jika dilihat dari elektabilitas pasangan, Gibran-Teguh Prakosa memperoleh 67,8 sedangkan Bagyo-Suparjo 4 persen.

Sementara, responden yang menyatakan tidak akan memilih atau rahasia atau belum memutuskan atau tidak tahu atau tidak jawab sebesar 28,3 persen.

Latar belakang politik, sebut Qodari, juga cukup menguntungkan pasangan Gibran-Teguh. Pertama, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung pasangan tersebut, unggul dalam beberapa kali pemilu di Solo.

Di samping itu, ada pula faktor Jokowi yang memenangkan pemilihan presiden sebanyak dua kali yang menjadi faktor lainnya.

"Jadi secara pribadi gibran tetapi unggul, secara konteks sosial politik juga mereka unggul," ucap dia.

Survei yang dilakukan Indo Barometer menggunakan metode wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner. Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah responden di tiap kota 400 responden dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Jelang Pilkada 2020, Ini Saran Ahli untuk Penyelenggara Pemilu

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Kota Surakarta atau Solo berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.

Survei dibiayai sendiri oleh Indo Barometer sebagai partisipasi publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com