Dari hasil survei itu, Adam menyebut Cellica-Aep bakal menang bila situasi normal. Hal ini juga karena mereka sulit dikejar oleh dua pesaingnya.
"Kecuali, situasi tidak normal maka perubahan bisa terjadi. Misalnya, terjerat kasus hukum" kata Adam.
Selain itu, tambah dia, Cellica-Aep juga harus bisa menjaga partisipasi masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
Sebab, survei dilakukan dengan mendatangi pemilih. Sebaliknya, saat pencoblosan, para pemilih yang datang ke TPS.
Baca juga: Begini Cara Paslon Cellica-Aep Atasi Masalah Ketenagakerjaan di Karawang
"Tetapi kendati pandemi Covid-19, hasil pengamatan kami, di Karawang ini memiliki tingkat partisipasi yang cukup tinggi," ungkap Adam.
Senada dengan Adam Kamil, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Nasional Demokrat (Nasdem) Karawang Dian Fahrud Jaman mengatakan, dari hasil survei, paslon Cellica-Aep terbilang stagnan dan sulit dikejar dalam waktu enam hari ke depan.
“Tim kami telah melakukan empat kali survei. Pertama, menggunakan Charta Politika dan tiga kali dengan Indikator Politik Indonesia,” ujar Dian.
Dian mengungkapkan, sosok Aep Syaepuloh turut menyumbang tingginya popularitas dan elektabilitas pasangan Cellica - Aep.
Baca juga: Waktu Kampanye Tersisa 30 Hari, Tim Cellica-Aep Akan Lakukan Hal Ini
“Sebagai pendatang baru di dunia politik, elektabilitas Aep mencapai 65,7 persen. Dari segi popularitas, pengusaha konstruksi itu mencapai 50,4 persen,” jelas Dian.
Sebagai pendatang baru di dunia politik, lanjut dia, hasil survei menunjukkan, Cawabup Aep telah dikenal dan disukai masyarakat Karawang.
“Meski pendatang baru, Aer sudah mampu mengimbangi petahana Cawabup Ahmad Zamakhsyari, serta mampu mengungguli Yesi Karya Lianti dan Yusni Rinzani," ungkap Dian.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan