JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut penanganan pandemi Covid-19 menjadi ujian kepemimpinan bagi setiap kepala daerah.
Meski demikian, ia menilai, hal itu merupakan risiko yang harus diambil kepala daerah ketika menerapkan sebuah kebijakan
"Sejauh mana kita bisa on the track memegang faktor kesehatan, risiko di-bully biasalah, tapi jelas pegangannya apa," ujar Bima dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Bima menuturkan penanganan Covid-19 memerlukan adanya kesamaan persepsi.
Misalnya, persamaan persepsi di antara stakeholders di tingkat pemerintah daerah. Kemudian persamaan persepsi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Baca juga: TPU Pondok Ranggon Penuh, Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur Naik Dua Kali Lipat
Menurutnya, penanganan Covid-19 tidak bisa berjalan mulus apabila terjadi perbedaan persepsi.
"Pengalaman kemarin, saya melihat bahwa sense of crisis, sense of urgency, kadang-kadang dikerahkan oleh faktor lain," kata Bima.
"Padahal kita harusnya tempatkan nomor atas. Prsiden sudah bilang kok 'kesehatan nomor satu', yang lain-lain nomor sekian, salah satunya ekonomi, politik," sambung Bima.
Akan tetapi, lanjut Bima, penanganan sebelumnya bisa menjadi pelajaran satu sama lain. Hal itu dilakukan supaya pemerintah mengetahui batasan kewenangan dalam penanganan.
"Agar kita tahu kewenangan pemerintah sampai mana? Tugas dan kewajiban rumah sakit sampai mana? Hak pasien juga sampai mana? Ini jelas kok ada Undang-Undangnya," imbuh Bima.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Menanjak, Apa Penyebab Masyarakat Semakin Abai Protokol Kesehatan?
Hingga Jumat (4/12/2020), kasus Covid-19 di Tanah Air telah menembus 563.680 kasus. Total jumlah kasus ini mengalami penambahan 5.803 dalam 24 jam terakhir.
Sementara, pasien sembuh mencapai 466.178 dan meninggal dunia sebanyak 17.479 kasus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.