JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu tersangka dalam kasus korupsi izin ekspor benur yang melibatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo diketahui merupakan calon besan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Dia adalah Suharjito.
Anak Suharjito, Raharditya Bagus Perkasa, diketahui telah melamar Laras Shintya Puteri Soesatyo yang merupakan putri Bambang Soesatyo.
Suharjito merupakan Direktur PT Dua Putra Perkasa yang berstatus tersangka dalam kasus korupsi yang turut menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Baca juga: Ditetapkan sebagai Tersangka, Edhy Prabowo Ditahan KPK
Dilansir dari Tribunnews.com, mulanya PT Dua Putra Perkasa besutan Suharjito merupakan pengecer daging lokal. Ia memulai bisnisnya itu saat Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1998.
Lambat laun bisnis Suharjito berkembang. Perusahaannya kemudian melayani pelanggan besar, seperti pasar modern, distributor, industri makanan olahan, dan pasar tradisional di seluruh Indonesia.
"Saat krisis moneter 1998 saya sempat memotong sapi dari Boyolali untuk dijual kemudian di Jakarta," kata Suharjito sebagaimana dikutip Tribunnews.
Saat usahanya mulai berkembang, Suharjito melebarkan pangsa pasar dengan terjun di bisnis perikanan.
Ia memiliki sejumlah lini produk usaha, seperti bakso, kornet, serta olahan ikan lainnya.
Tak berhenti di situ, PT Dua Putra Perkasa pun mulai bermain di level internasional dengan mengekspor produknya ke Taiwan dan Vietnam.
Baca juga: Ketua MPR Prihatin Calon Besan Ditetapkan sebagai Tersangka oleh KPK
Bisnis Suharjito semakin besar dengan 10 kapal yang ia miliki. Kapal penangkap ikan itu masing-masing berbobot 100 GT.
Dari kapal-kapal tersebut, Suharjito mendapatkan bahan baku untuk menjalankan bisnis makanan olahan ikannya.
Perusahaan Suharjito tercatat pernah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Capaian tersebut diperoleh pada 2012, saat PT Dua Putra Perkasa bekerja sama dengan KKP dalam proyek penyerapan dan pendistribusian ikan lokal dari seluruh Indonesia.
Akhirnya PT Dua Putra Perkasa mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai supplier terbesar produk ikan pada 2014.
Baca juga: ICW Pertanyakan Ucapan Luhut soal KPK Jangan Berlebihan Periksa Edhy Prabowo
Adapun rencana pembuatan kapal ikan tahap pertama 10 unit dan untuk budi daya udang direncanakan seluas 60 hektar yang berlokasi di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Saat ini telah berdiri tambak udang milik PT Dua Putra Perkasa di lahan seluas lebih kurang 48 hektar, di Desa Muara Jaya, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Baca juga: Jubir Luruskan Pernyataan Luhut agar Pemeriksaan Edhy Prabowo Tak Berlebihan
Tanggapan Ketua MPR
Menanggapi calon besannya yang berstatus tersangka kasus korupsi, Bambang mengaku prihatin terkait penetapan tersangka Suharjito dalam kasus dugaan suap terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo.
"Kalau orangtua melakukan sesuatu, apa yang kamu rasakan? Iya, itu yang saya rasakan. Ya intinya tentunya saya prihatin," ujar Bamsoet dikutip dari laman Kompas TV, Minggu (29/11/2020).
Bambang menuturkan, sebagai orangtua, ia berupaya menjaga perasaan putrinya agar tetap tegar.
Ia mengaku memberikan semangat kepada putrinya agar tetap sabar dan meyakini rencana pernikahan putrinya akan tetap terlaksana.
"Tugas saya sekarang adalah menjaga semangat anak saya supaya tetap sabar, agar tetap melaksanakan rencana pernikahannya pada tahun depan," ujar politisi Golkar ini.
Baca juga: Tanggapi Luhut yang Minta Edhy Prabowo Tak Diperiksa Berlebihan, Firli: Ibarat Obat, Pas Takarannya
Adapun dalam kasus tersebut, selain Suharjito, KPK menetapkan enam tersangka lainnya, yakni Edhy Prabowo, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri dan Andreau Pribadi Misata, serta Amiril Mukminin. Kemudian, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi dan staf istri Edhy Prabowo, Ainul Faqih.
Edhy diduga menerima uang senilai Rp 3,4 miliar dan 100.000 dollar AS terkait izin ekspor lobster.
Uang itu diperoleh Edhy dari pihak PT Aero Citra Kargo. Perusahaan itu diduga menerima uang dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster karena ekspor hanya dapat dilakukan melalui PT Aero Citra Kargo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.