Kemudian, Jawa Barat sebanyak 741 kasus, Jawa Timur sebanyak 400 kasus, dan Banten sebanyak 262 kasus.
Sementara itu, terdapat tiga provinsi yang tidak terdapat penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Gorontalo.
Adapun, ada 505 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 dari 34 provinsi.
Libur panjang berdampak pada penularan
Berdasarkan data terbaru Covid-19, sudah sepatutnya masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah, termasuk tidak melakukan liburan panjang pada akhir tahun.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan, masyarakat mestinya bisa memahami bahwa kasus Covid-19 yang terjadi sangat berbahaya dan telah memakan banyak korban.
"Sudah sepatutnya masyarakat diimbau agar tidak menghabiskan liburan akhir tahun dengan mengabaikan persoalan covid-19. Masyarakat sudah semestinya mengetahui bahwa Covid-19 ada dan berbahaya. Sudah banyak korban," kata Saleh saat dihubungi, Senin (30/11/20209).
Baca juga: Angkasa Pura II Persiapkan Tiga Hal Hadapi Lonjakan Penumpang Libur Nataru
Sementara itu, menurut Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, libur panjang akan berpotensi memperburuk penularan Covid-19.
"Ingat, libur panjang ini di mana pun selama sejarah pandemi, dengan pola penyakit yang seperti ini (Covid-19) ya jelas tidak bisa dibantah akan memperburuk (penularan)," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).
Dicky mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 akan selalu berdampak setelah libur panjang.
Oleh karenanya, ia meminta semua pihak dapat mengambil pelajaran dari pengalaman libur panjang sebelumnya.
"Yang membuat kenapa Indonesia seperti itu penularannya karena indonesia ini punya demografi yang didominasi oleh usia dewasa muda. Sehingga yang terjadi adalah silent outbreak," ujar Dicky.
Baca juga: Epidemiolog: Dalam Sejarah Pandemi, Libur Panjang Selalu Berpotensi Memperburuk Penularan Penyakit
"Jadi yang saat ini terjadi adalah silent transmission, lalu juga silent outbreak. Termasuk ada penularan terjadi dari superspreading events atau keramaian," lanjutnya.
Berdasarkan hal tersebut, Dicky menyarankan, pemerintah dan masyarakat harus sama-sama memberikan respons pencegahan penularan secara maksimal.
Menurut Dicky, kontribusi yang bisa dilakukan adalah meminimalisasi mobilisasi, termasuk tidak memberikan gimmick yang menggiurkan untuk wisata.
"Mencegah libur panjang, semua jenis mobilisasi massa termasuk pilkada. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada upaya yang berlawanan dengan pencegahan mobilisasi manusia ini," ungkap Dicky.
"Antara lain, misalnya memberi diskon atau tidak adanya pengaturan orang keluar masuk daerahnya. Jika tidak dilakukan bersama bisa memperburuk situasi pandemi kita," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.