Salin Artikel

Total 538.883 Kasus Covid-19 di Indonesia, Masyarakat Diingatkan Bahaya Penularan Covid-19 saat Libur Panjang

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19, hingga Senin (30/11/2020) terjadi penambahan 4.617 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.

Penambahan kasus tersebut membuat total kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 538.883 kasus.

Dalam data yang sama, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 4.725 orang, sehingga totalnya menjadi 450.518 orang.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).

Namun, pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 juga terjadi penambahan sebanyak 16.945 orang, setelah terjadi penambahan 130 orang dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data terbaru tersebut, jumlah total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 71.420 orang. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Sementara itu, pemerintah juga mencatat ada 72.786 orang yang kini berstatus suspek.

Data Spesimen

Adapun 4.617 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 40.055 spesimen dalam waktu 24 jam.

Sebanyak 40.055 spesimen diambil dari 29.839 orang yang diambil sampelnya.

Secara kumulatif, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan terhadap 5.695.747 spesimen dari 3.827.720 orang yang diambil sampelnya.

Peningkatan di lima provinsi

Kasus baru positif Covid-19 sebanyak 4.617 orang tersebut tersebar di 31 provinsi dan tercatat lima provinsi penambahan kasus tertinggi.

Penambahan kasus harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 1.099 kasus, menyusul Jawa Tengah sebanyak 899 kasus.

Kemudian, Jawa Barat sebanyak 741 kasus, Jawa Timur sebanyak 400 kasus, dan Banten sebanyak 262 kasus.

Sementara itu, terdapat tiga provinsi yang tidak terdapat penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Gorontalo.

Adapun, ada 505 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 dari 34 provinsi.

Libur panjang berdampak pada penularan

Berdasarkan data terbaru Covid-19, sudah sepatutnya masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah, termasuk tidak melakukan liburan panjang pada akhir tahun.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan, masyarakat mestinya bisa memahami bahwa kasus Covid-19 yang terjadi sangat berbahaya dan telah memakan banyak korban.

"Sudah sepatutnya masyarakat diimbau agar tidak menghabiskan liburan akhir tahun dengan mengabaikan persoalan covid-19. Masyarakat sudah semestinya mengetahui bahwa Covid-19 ada dan berbahaya. Sudah banyak korban," kata Saleh saat dihubungi, Senin (30/11/20209).

Sementara itu, menurut Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, libur panjang akan berpotensi memperburuk penularan Covid-19.

"Ingat, libur panjang ini di mana pun selama sejarah pandemi, dengan pola penyakit yang seperti ini (Covid-19) ya jelas tidak bisa dibantah akan memperburuk (penularan)," ujar Dicky kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Dicky mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 akan selalu berdampak setelah libur panjang.

Oleh karenanya, ia meminta semua pihak dapat mengambil pelajaran dari pengalaman libur panjang sebelumnya.

"Yang membuat kenapa Indonesia seperti itu penularannya karena indonesia ini punya demografi yang didominasi oleh usia dewasa muda. Sehingga yang terjadi adalah silent outbreak," ujar Dicky.

"Jadi yang saat ini terjadi adalah silent transmission, lalu juga silent outbreak. Termasuk ada penularan terjadi dari superspreading events atau keramaian," lanjutnya.

Berdasarkan hal tersebut, Dicky menyarankan, pemerintah dan masyarakat harus sama-sama memberikan respons pencegahan penularan secara maksimal.

Menurut Dicky, kontribusi yang bisa dilakukan adalah meminimalisasi mobilisasi, termasuk tidak memberikan gimmick yang menggiurkan untuk wisata.

"Mencegah libur panjang, semua jenis mobilisasi massa termasuk pilkada. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada upaya yang berlawanan dengan pencegahan mobilisasi manusia ini," ungkap Dicky.

"Antara lain, misalnya memberi diskon atau tidak adanya pengaturan orang keluar masuk daerahnya. Jika tidak dilakukan bersama bisa memperburuk situasi pandemi kita," tutupnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/01/06382431/total-538883-kasus-covid-19-di-indonesia-masyarakat-diingatkan-bahaya

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke