JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Kepemudaan PKS, Gamal Albinsaid mengatakan, saat ini banyak partai yang hanya sibuk pencitraan agar bisa mendekati generasi milenial lewat gaya bermedia sosial, gaya berpakaian, atau gaya bicara.
Sementara, Gamal menegaskan PKS bakal fokus menghadirkan program yang sesuai kebutuhan dan keinginan generasi milenial.
"Di hari-hari mendatang PKS akan fokus menghadirkan program sesuai kebutuhan, harapan, dan keinginan generasi muda Indonesia. Kita akan fokus menyelesaikan masalah dan tantangan generasi muda," ujar Gamal saat dihubungi, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Dipimpin Ahmad Syaikhu, Ini Susunan Lengkap DPP PKS 2020-2025
Dia menyebutkan, generasi muda memiliki saham besar dan tinta emas dalam melahirkan bangsa dan negara Indonesia.
Namun, sekarang Indonesia terjebak dalam sejarah panjang gerontokrasi, yaitu di mana pemerintah dan badan pemerintahan dikendalikan oleh orang-orang tua.
Karena itu, Gamal menegaskan dirinya akan bekerja keras agar berbagai instrumen partai politik dapat memberikan manfaat bagi generasi milenia.
Selain itu, untuk memastikan generasi muda menjadi bagian dari pembangunan bangsa.
"Saya hadir di sini bukan untuk merebut suara milenial, tapi untuk bekerja keras dan menggunakan berbagai instrumen partai politik dalam memberikan kebermanfaatan kepada generasi milenial," kata dia.
Baca juga: Gamal Albinsaid, Eks Tim Pemenangan Prabowo-Sandi, Gabung di Kepengurusan PKS yang Baru
Menurut Gamal, PKS telah membuka kesempatan luas bagi para pemuda untuk berkiprah di partai.
Ia mengatakan PKS telah menerapkan budaya meritokrasi, sehingga semua orang punya kesempatan yang sama.
"Bagi saya, meritokrasi adalah keadilan peluang. It’s starts with the same opportunities. Hal ini akan mendorong setiap orang untuk bersaing secara sehat," ucapnya.
Baca juga: Ini Makna Logo Baru PKS
Dengan jabatan yang diembannya saat ini, dia ingin PKS melahirkan calon-calon pemimpin muda yang nantinya akan membangun Indonesia.
Gamal mengatakan, dirinya tidak rela jika generasi muda hanya menjadi komoditas dan sasaran politik. Dia menyebut sudah semestinya gagasan generasi milenial berkontribusi bagi bangsa.
"Dalam panggung perpolitikan Indonesia, kita generasi milenial tidak boleh sekedar menjadi objek politik. Narasi kita, ide kita, gagasan kita harus bergemuruh di panggung demokrasi Indonesia," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.