Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Pandemi, BPJS Kesehatan Jaksel Buka Layanan Tatap Muka dan Dorong Pandawa

Kompas.com - 19/11/2020, 08:00 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jakarta Selatan (Jaksel) tetap membuka layanan tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan.

Langkah itu dilakukan sebagai upaya memberi pelayanan terbaik kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), terutama di wilayah ibu kota.

“Kami masih melayani tatap muka tapi hanya peserta segmen tertentu, seperti Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas III,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jaksel Elfanetti kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (12/11/2020).

Elfanetti menambahkan, pelayanan tatap muka selama pandemi Covid-19 dibatasi untuk mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran virus.

Baca juga: Jalani Cuci Darah, Pria Ini Manfaatkan JKN-KIS

Adapun pelayanan administrasi yang diberikan antara lain pendaftaran baru, perubahan data peserta, keluhan peserta, hingga kebutuhan informasi.

Kantor BPJS Kesehatan cabang Jaksel sendiri melayani kebutuhan peserta sesuai dengan hari kerja, yakni Senin – Jumat pada pukul 08.00 – 15.00 WIB.

Terkait ketentuan kunjungan, Elfanetti menjelaskan, peserta yang datang ke kantor cabang Jaksel wajib mematuhi protokol kesehatan.

“Tentu saja harus mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M),” imbuh Elfanetti yang kerap dipanggil Netti.

Baca juga: Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan, RSUI Bisa Segera Layani Pasien JKN-KIS

Jika ada peserta yang melanggar protokol kesehatan, Netti menegaskan, pihaknya tidak segan-segan menindaknya dengan tegas dan tidak akan melayaninya

Namun sebelum masuk ke kantor cabang, petugas keamanan akan mem-filter keperluan peserta. Kalau hal itu bisa dilakukan tanpa harus tatap muka, maka disarankan menggunakan layanan lain, seperti Mobile JKN, call center dan Pandawa.

“Sebelumnya, petugas kami juga menanyakan apakah peserta memiliki smartphone atau Whatsapp (WA). Kalau iya, nanti akan diberi selebaran berisi nomor WA yang bisa dihubungi peserta dari rumah,” jelas Netti.

Penerapan protokol kesehatan juga berlaku bagi petugas yang bertugas. Netti menjelaskan mereka bahkan harus mengenakan alat pelindung diri (APD). Misalnya, security harus memakai masker, sarung tangan, dan face shield.

Baca juga: Lewat Virtual Ride, BPJS Kesehatan Kumpulkan Donasi Rp 34,9 Juta untuk Peserta JKN-KIS

“Kemudian, di meja setiap frontliner kami sediakan hand sanitizer dan akrilik pembatas antara petugas dengan peserta yang dilayani,” jelas Netti.

Sementara itu, untuk standar keamanan kantor, pelayanan antrean ruang tunggu sudah memberlakukan physical distancing berjarak satu meter (m) antar orang.

“Kapasitas maksimal peserta di dalam kantor kami sekitar 30 orang yang bisa dilayani,” ucap Netti.

Halaman:


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com